Kepada Jokowi, Profesor asal Bulukumba: Sumpah Itu akan Hantui Bapak Sampai Akhirat

Kepada Jokowi, Profesor asal Bulukumba: Sumpah Itu akan Hantui Bapak Sampai Akhirat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Cendekiawan asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Prof Dr Mochtar Pabottingi termasuk pendukung Jokowi. Belakangan, dia mulai berubah pikiran. Sampai-sampai dia berani bersumpah.

Lewat akun Twitternya, Mochtar kembali menegaskan sumpah yang pernah dia ucapkan tahun lalu.

"Saya bersumpah demi Allah takkan lagi memilih Jokowi presiden pada 2019 jika dia tetap tak memerintahkan pembentukan TGPF atas Kasus Novel (Baswedan)," tegas doktor jebolan Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat ini pada 7 September 2017.

Hari ini, Kamis (27/12/2018), peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu kembali mengingatkan Jokowi tentang sumpahnya.

"Presiden budiman! Sumpah saya untuk tak ikut memilih Bapak pada Pilpres 2019 jika Bapak tak memerintahkan pembentukan TGPF atas Kasus Novel pastilah amat gampang diabaikan," cuitnya.

"Namun jika tak dipenuhi, sumpah itu bisa terus menghantui Bapak sampai ke akhirat. @jokowi," lanjut sastrawan kelahiran Bulukumba tahun 1945 tersebut.

Mochtar dikenal sangat konsen terhadap kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan pada 11 April 2017 usai salat subuh. Hingga saat ini, tidak ada titik terang siapa pelakunya.

Yang lebih memprihatinkan, penyidik senior KPK tersebut sempat diserang dengan berbagai fitnah. Hal inilah yang membuat Prof Mochtar Pabottingi kesal. 

"Hanya kalangan iblis yang tega melancarkan fitnah-fitnah keji atas Novel kala 'binatang' penyiram air keras ke mukanya belum juga diungkap," cuitnya.

"Yaa Allah, timpakanlah kutukMu atas siapa pun yang terus menggandakan kezaliman terhadap Novel di atas kezaliman yang masih ditanggungnya," sambung peneliti senior LIPI ini.

Makanya, dia mendesak Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki dan mengungkap kasus kekerasan yang dialami Novel Baswedan tersebut. Namun, hingga kini usulan itu diabaikan. [RY]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita