Habib Rizieq di Reuni 212: 2019 Ganti Presiden

Habib Rizieq di Reuni 212: 2019 Ganti Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyerukan agar 2019 ganti presiden dalam pidato di ajang reuni 212, di Monas. Padahal Bawaslu telah melarang agar reuni 212 dipakai untuk kampanye ataupun diisi ujaran kebencian terhadap capres dan cawapres 2019. 

Rizieq awalnya menyebut Indonesia sedang dalam keadaan kacau dalam lima tahun terakhir. Dia pun menyerukan amanat perjuangan untuk perubahan.

"Jangan lupa bahwa negeri kita saat ini sedang karut-marut. Maka kita harus melakukan perubahan," kata Rizieq dalam rekaman suara pidato yang diputar dari panggung Reuni 212, Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

"Dan menurut hemat saya, menurut hemat saya, menurut hemat saya, bahwa perubahan dalam waktu dekat di depan mata saya tidak lain adalah 2019 ganti presiden," imbuh Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga sebelumnya meminta semua peserta memilih calon presiden (capres) hasil dari ijtimak ulama. Dia kemudian juga meminta agar setiap 2 Desember dijadikan momentum untuk berkumpul.

"Jangan lupa setiap tanggal 2 Desember sebagai ijtima'ul ummah, hari berkumpulnya umat untuk kebangkitan persaudaraan dan persatuan," kata Habib Rizieq.

"Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama?" ucap Habib Rizieq, yang disambut kata 'siap' para peserta reuni 212.

Perlu diketahui, pada Kamis (29/11/2019, Bawaslu mengimbau tidak ada unsur kampanye dalam reuni 212. Bawaslu mengatakan kampanye tidak boleh dilakukan, baik oleh peserta maupun panitia acara.

"Iya semua peserta reuni 212 nggak boleh berkampanye, baik panitia dan peserta," ujar anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, saat dihubungi, Kamis (29/11/2018).

Bagja mengatakan kampanye dilarang, baik kampanye pilpres maupun caleg. Selain itu, peserta atau panitia reuni 212 dilarang menghina atau menyampaikan ujaran kebencian. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA