Dianggap Kriminalisasi Ulama, Jokowi: Kok Gak Ada Gubernur yang Dibilang Dikrimanalisasi?

Dianggap Kriminalisasi Ulama, Jokowi: Kok Gak Ada Gubernur yang Dibilang Dikrimanalisasi?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan kriminalisasi ulama yang selalu diarahkan kepada dirinya.

Menurutnya, pandangan itu keliru besar. Pasalnya, ia sangat peduli dengan para ulama.

Demikian disampaiakan Jokowi di hadapan relawan pendukungnya yang dinamakan Bravo-5 di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).

Ia memastikan, sama sekali tak ada kriminalisasi ulama selama kempemimpinannya.

Terbukti, calon presiden nomor urut 01 itu menggandeng sesepuh ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin.

“Bagaimana mungkin? Pertama, cawapres saya saja ulama yang udah paling atas, yakni Kyai Ma’ruf Amin,” jelasnya.

Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu heran isu krimnalisasi ulama masih saja dituduhkan kepadanya.

Padahal, lanjutnya, jelas sekali dirinya sangat mendukung dan menghormati ulama dalam setiap perjalanan politiknya.

“Masa isu begini (kriminalisasi ulama) masih berani keluar. Kita ini tiap hari ketemu ulama, ketemu kyai, tapi isunya seperti ini,” sesalnya.

Suami Iriana itu lantas membandingkan isu kriminalisasi ulama dengan seorang gubernur yang terjerat hukum.

Ia berujar, jika ada ulama terjerat hukum maka dirinya langsung disebut telah melakukan kriminalisasi.

Padahal kenyataannya, ulama itu memang sedang menghadapi kasus hukum dan bukan secara sengaja dikriminalisasi.

“Ada ulama yang kena masalah hukum ya memang karena sedang berhadapan dengan hukum,” tegasnya.

“Wong gubernur saja terkena masalah hukum ya berhadapan dengan hukum. Faktnya tidak ada gubernur yang lapor kena kriminalisasi,” lanjutnya.

Karena itu, ia menganggap isu yang diarahkan kepadanya itu sangat berbahaya.

Rakyat yang tidak mengetahui secara lengkah informasi itu pun akan dengan mudah mempercayainya.

“Sekarang, tanyakan siapa ulama yang dikriminalisasi. Ya kalau si ini, ya karena ada masalah hukum,”

“Ini hal yang tidak logis, rakyat yang dapat info tak lengkap dan percaya itu sebagai pembenaran,” tutupnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita