Viral Guru Di-bully Murid-muridnya di Kendal, Ini Kata Kepsek

Viral Guru Di-bully Murid-muridnya di Kendal, Ini Kata Kepsek

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sebuah video sekumpulan murid mengepung guruya dan seolah saling tendang di dalam kelas beredar di media sosial. Para siswa yang ada dalam video 24 detik itu pun tertawa-tawa bahkan ada yang sampai mendorong meja.

Dari sejumlah komentar di video tersebut diketahui lokasinya adalah SMK NU 03 Kaliwungu Kabupaten Kendal. Dalam video itu terihat seorang siswa mendorong kemudian disusul siswa lain. Sang guru terihat berusaha menghalau murid-muridnya itu dengan gerakan tendangan dan mengibaskan buku yang dipegangnya.

Gerakan sang guru disambut para siswa dan terlihat seolah saling tendang bahkan sepatu guru tersebut melayang sebelah. Video berakhir dengan tawa-tawa siswa dan guru mengambil kembali sepatunya yang lepas.

Kepala sekolah yang bersangkutan langsung membuat pernyataan tertulis dengan tanda tangan namanya, Muhaidin. Dalam pernyataannya, Muhaidin menjelaskan peristiwa itu terjadi hari Kamis (8/11) lalu saat pelajaran kelas X TKR antara jam keempat sampai kedelapan, pukul 09.15 WIB sampai 13.20 WIB. Saat itu siswa dalam pelajaran Gambar Teknik Otomotif yang diampu guru bernama Joko Susilo.

"Pada jam 13.00 menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut, anak-anak ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan saah satu kertas tersebut ada yang mengenai pak Joko," kata Muhaidin dalam keterangan tertulisnya tertanggal hari ini, Minggu (11/11/2018).

Lebih lanjut, Muhaidin menjelaskan, ketika guru Joko bertanya siapa yang melempar kertas ternyata tidak ada yang mengaku. Saat itulah ada anak yang maju ke depan kelas seperti yang terjadi dalam video. Namun menurut keterangan Muhaidin, hal itu hanya bercanda.

"Beberapa anak maju ke depan kelas untuk bercanda (guyonan) dengan harapan pak Joko tidak marah-marah karena pada dasarnya pak Joko adalah guru yang suka bercanda dengan anak-anak pada saat pembelajaran," terangnya.

Ia menyebut, tangapan reaktif Pak Joko disambut juga oleh para siswa dengan candaan sambil tertawa termasuk menyentuh tubuh pak Joko. Namun menurutnya setelah kejadian itu, kegiatan belajar ditutup seperti biasa dengan doa bersama.

"Tindakan tersebut ditanggapi reaktif oleh pak Joko dengan melakukan gerakan seperti orang yang akan berkelahi sehingga membuat anak-anak semakin mendekati pak Joko sambil tertawa-tawa menyentuh bagian tubuh pak Joko. Bagian inilah yang berkesan seolah-olah terjadi tindakan pemukulan dan pengeroyokan terhadap guru," tutur Muhaidin.

"Setelah kejadian itu pelajaran dilanjutkan kembali dan diakhiri dengan doa bersama, ini membuktikan bahwa peristiwa itu murni guyonan anak-anak dan tidak ada tindakan pemukulan terhadap guru," imbuhnya.

Sementara itu terkait awal tersebarnya video tersebut, Muhaidin menjelaskan ada salah satu siswa yang mengabadikan untuk story WA. Namun setelah 1 menit dia menghapusnya. Meski demikian ternyata jejak digital masih tersimpan dan justru tersebar.

"Dari sinilah video tersebut menyebar dan diviralkan oleh pihak lain. Jadi kami tegaskan lagi bahwa pada hari Kamis, 8 November 2018, tidak ada pemukulan atau pengeroyokan siswa terhadap guru," tandasnya.

Penanganan dari pihak sekolah juga sudah dilakukan terhadap siswa yang terlibat dalam video itu. Ia juga megakui bahwa guyonan yang terjadi sudah di luar batas wajar. Maka selanjutnya akan dilakukan pemanggilan terhadap wali dari murid-murid itu. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA