SBY: Saya 2 Kali Jadi Capres, Tidak Pernah Paksa Ketum Ikut Kampanye

SBY: Saya 2 Kali Jadi Capres, Tidak Pernah Paksa Ketum Ikut Kampanye

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara tentang polemik atas sikap partainya di Pilpres 2019.

SBY merasa perlu untuk meluruskan pernyataan dari Sekjen DPP Partai Gerindra yang menagih janji darinya untuk kampanye bareng calon presiden Prabowo Subianto. 

“Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa saya respons,” ungkapnya melalui akun Twitter @SBYudhoyono sesaat lalu, Kamis (15/11).

Dia meminta Ahmad Muzani dan Partai Gerindra lebih mawas diri dan tidak menyalahkan pihak lain. Apalagi sampai mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono dan justru merugikan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang diusung bersama.

SBY menjelaskan bahwa dirinya sudah dua kali ikut kontestasi pilpres dan dua-duanya menang. Selama itu dia tidak pernah menyalahkan dan memaksa ketua umum partai pendukung untuk ikut berkampanye. 

“Saya pernah 2 kali jadi calon presiden. Saya tak pernah menyalahkan dan memaksa ketum partai-partai pendukung untuk kampanyekan saya,” terangnya.

Presiden keenam RI ini menegaskan, dalam pilpres yang paling menentukan adalah capres itu sendiri.

“Capres adalah 'super star'. Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat,” tuturnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita