PSI Minta Prabowo-Sandi untuk Taubat dan Hijrah

PSI Minta Prabowo-Sandi untuk Taubat dan Hijrah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekertaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni meminta paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk taubat dan hijrah. Menurut Raja, keduanya telah membuat kesalahan fatal.

"Dalam masa kampanye yang berlangsung sekitar satu setengah bulan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan perminta maaf," kata dia dalam keterangannya, Rabu (14/11).

Raja menyebut, pasangan nomor urut 02 itu telah melakukan permintaan maaf sebanyak tiga kali. Pertama soal berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet, kedua soal tampang Boyolali dan yang ketiga prilaku mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang diduga melangkahi makam KH Bisri Sansuri, seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

"Bagi saya tidak cukup maaf, mesti taubat dan hijrah. Minta maaf tentu saja baik, tapi yang paling penting adalah taubat dan hijrah," tegas Raja.

Wakil Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini pun menyebut, Prabowo-Sandi harus tegas dan komitmen untuk tidak melakukan perbuatannya lagi.

"Taubat adalah komitmen untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi. Hijrah, seperti yang dikatakan Pak Jokowi adalah perpindahan dari yang buruk menjadi baik, dari ketidakhati-hatian menjadi mawas diri, dari pesimis ke optimis," urai Raja.

Raja menyebut sebagai public figure seharusnya Prabowo-Sandi dapat lebih hati-hati tutur katanya kepada masyarakat. Sebab akan menjadi perhatian masyarakat, bahkan menjadi tolak ukur untuk menentukan siapa pemimpinnya kelak.

"Mungkin rakyat akan akan memaafkan tapi tetap mencatat dan tidak melupakan," pungkasnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita