Pidana Pidato 'Tampang Boyolali', Demokrat: Berlebihan dan Enggak Berdasar

Pidana Pidato 'Tampang Boyolali', Demokrat: Berlebihan dan Enggak Berdasar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Potongan video dari pidato capres nomor 02 Prabowo Subianto mengenai 'tampang Boyolali' viral di media sosial. Belakangan, pidato Prabowo tersebut menuai polemik.

"Kalau membuatnya jadi kasus pidana, seolah itu 'ujaran kebencian'. Nah, itu berlebihan dan enggak berdasar. Sebenarnya bahkan merugikan kebebasan sipil dan demokrasi kita," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik dalam akun twitternya @RachlanNashidik, sesaat lalu, Senin (5/11).

Diketahui, pernyataan Prabowo yang menjadi viral itu diketahui disampaikan saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10) lalu. 

Salah seorang warga Boyolali yang tinggal di Jakarta melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya dengan dugaan penyebaran ujaran kebencian akibat pidato tersebut. Bahkan, ribuan warga Boyolali turun ke jalan memprotes.

"Mempolitisir becandaan 'tampang Boyolali' itu enggak apa-apa. Pak Prabowo tinggal bilang maaf, tak bermaksud buruk," demikian Rachland. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita