Pendemo Minta Wiranto Taubat

Pendemo Minta Wiranto Taubat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tak hanya menuntut penegakan hukum atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid pada Hari Santri Nasional (HSN) beberapa waktu lalu. Massa Aksi Bela Tauhid juga menuntut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto untuk bertaubat.

Anggota Dewan Pembina Front Pembela Islam (FPI), Habib Muchsin Alatas menekankan Wiranto harus bertaubat karena pernyataannya selama ini menunjukkan bahwa dia anti terhadap kalimat tauhid.

"Anda muslim sudah tua sudah gaek. Lebih baik taubat. Kita disuruh pergi ke luar Indonesia. Katanya kita anti Pancasila. Salah kadal bonyok. Luar biasa. Justru sebetulnya Pak Wiranto yang anti Pancasila," ketus dia, dalam orasinya di atas mobil komando, kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/11).

Ditegaskannya, justru kalimat tauhid yang benderanya dibakar oleh oknum Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) GP-Ansor Nahdatul Ulama (NU) sejalan dengan Pancasila. Pasalnya, kalimat laa ilaha Ilallahi berarti tidak ada Tuhan selain Allah, sejalan dengan ayat pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.

"Karena Pancasila adalah Indonesia merdeka yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau Anda anti terhadap kalimat tauhid. Maka cari tempat lain selain bumi Allah. Anda adalah purnawirawan TNI. Masih memegang sapta marga. Salah satu sapta marga adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Berarti kalah Anda anti kalimat tauhid sama saja berkhianat," ungkapnya. 

Tak hanya kepada Wiranto, Habib Muchsin Alatas pun meminta semua pejabat negara untuk berhati-hati dalam mengeluarkan statement. Jika tidak, bisa saja mereka dilaknat oleh Allah.

"Kalau tidak hati-hati akan kualat. NKRI Bersyariah akan diwujudkan oleh Allah. Amin. Siap. Menjadi pejuang akhir zaman?" pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita