Osama bin Mohammed Al-Shuaibi: HRS Pemimpin Umat, Dia Dapat Atensi Dari Pemerintah Saudi

Osama bin Mohammed Al-Shuaibi: HRS Pemimpin Umat, Dia Dapat Atensi Dari Pemerintah Saudi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pekan lalu Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab, dikabarkan tersandung masalah di tempat pengasingan­nya, di Arab Saudi. Di belakang rumah yang ditempatinya, ada orang jahil memasang bendera bertuliskan kalimat tauhid.

Habib Rizieq sempat diper­iksa aparat keamanan Saudi, meski akhirnya dibebaskan. Sebenarnya seperti apa kejadiaan sesungguhnya yang menimpa Habib Rizieq? Berikut penjela­san Osama bin Mohammed Al-Shuaibi, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia.

Bagaimana kejadian sebe­narnya terkait kasus yang menimpa Habib Rizieq di Arab Saudi beberapa waktu lalu?

Secara singkat saya ingin mencoba menjelaskan, Habib Rizieq adalah seorang muslim. Pun dia pemimpin umat dan dia mendapat atensi baik di pemer­intahan Indonesia maupun Arab Saudi.

Kalau soal kasus Habib Rizieq di Arab Saudi bagaima­na itu?

Saya tidak punya informasi soal itu.

Apakah ada ketakutan dari Arab Saudi terhadap Habib Rizieq?

Saya kira Habib Rizieq bu­kanlah sosok yang menakutkan. Kalau menakutkan tentu sudah diproses hukum sepeti layaknya di Indonesia.

Kenapa Habib Rizieq tidak dideportasi saja mengingat izin tinggalnya sudah lama habis?

Berkaitan dengan pertan­yaan izin tinggal jika seandainya Habib Rizieq mempunyai masalah di Arab Saudi pasti sudah dipenjara. Tapi sampai dengan saat ini masih dijamin.

Siapa yang membiayi Habib Rizieq di Arab Saudi. Apakah pemerintah Indonesia?

Kami tidak mengatakan tidak ada pendanaan. Namun Habib Rizieq ialah seseorang yang secara finansial cukup untuk menghidupi dirinya sendiri.

Sebagai penegasan memang­nya benar bendera tauhid berwarna hitam yang identik dengan kelompok ekstrimis di Arab Saudi itu dilarang?

Berkaitan dengan bendera tauhid atau bendera yang ada tulisan Lailahailallah tentu kali­mat itu memliki arti penting bagi umat Islam. Kalau seandainya bendera itu diletakkan di dinding seseorang maka perlu kami cari tahu siapa yang berbuat seperti itu. Apakah kemudian jika ada orang yang menempelkan bend­era di tembok rumah Anda lantas harus dihukum? Kemudian yang kami sayangkan adalah pemba­karan kalimat tauhid.

Soal lain. Terkait eksekusi mati terhadap warga nega­ra Indonesia bernama Tuti Tursilawati itu bagaimana. Kabarnya tanpa ada pem­beritahuan terlebih dulu ke pemerintah Indonesia apa benar seperti itu?

Sebelum saya menjawab per­tanyaan dari wartawan perlu saya ingatkan kasus-kasus berkaitan dengan hukuman mati perlu disampaikan dulu pada aparatur negara. Nah, kemudian berkaitan dengan notifikasi saya masih berkomunikasi dengan pe­merintah saya apakah notifikasi sebelumnya telah diberikan.

Kemudian masalah terse­but memang pernah disinggung dan dibahas dengan Pak Menteri Luar Negeri Saudi waktu berkunjung ke Indonesia. Kemudian kita susulkan den­gan permintaan atau nota dari pemerintahan Indonesia guna meminta penjelasan apakah ada notifikasi yang telah disampai­kan kepada pihak Indonesia. Jadi sampai saat ini kita masih me­nanti dari pihak Saudi. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita