Nyinyiri Ide Uang Braille, TKN Jokowi-Maruf Terkesan Pilon

Nyinyiri Ide Uang Braille, TKN Jokowi-Maruf Terkesan Pilon

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ide kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencetak uang braille bagi penyandang tunanetra atau yang tidak bisa melihat telah sesuai dengan konstitusi.

UUD 1945 mewajibkan negara melindungi dan melayani warga negaranya. Dengan kata lain, pencetakan uang rupiah dengan huruf braile merupakan pemenuhan hak warga negara penyandang tunanetra.

Atas alasan itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menilai nyinyiran Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin terkesan bodoh.

“Saya heran terhadap TKN Jokowi-Ma’ruf yang nyinyir dan terkesan rada pilon,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu, Senin (19/11). 

Dia menegaskan bahwa uang kertas dan logam sekarang sulit dikenali para tunanetra. Sebab, tidak ada huruf braille atau cetakan timbul yang menandakan besaran uang rupiah tersebut.  

“Saya kasih tahu ya di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan banyak negara, mata uang yang mereka cetak itu ada hurup huruf braille dalam bentuk huruf-huruf dot. Baru baru ini Inggris mencetak mata uang kertas pounsterling braille,” tuturnya. 

Artinya, sambung arief, ada perbedaan cetakan uang antara yang dilengkapi dengan huruf braille dengan uang kertas yang non-braille dalam tampilannya 

“Jadi maaf ya ini menunjukkan kalau Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin yang mengkritik Dan menertawai terkait uang braille, sangat below standar dalam pengetahuannya,” tukasnya. 

Jurubicara TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga mengeritik rencana Prabowo-Sandi itu. Menurutnya, uang yang beredar sekarang sudah  memiliki tanda braille dan bisa  dikenali para penyandang tunanetra. Dia bahkan menyebut ide Prabowo-Sandi itu sebagai hal yang lucu. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita