Mengaku Anak Kapolda dan 'Gituin' Belasan Wanita, Polisi Gadungan Ditangkap

Mengaku Anak Kapolda dan 'Gituin' Belasan Wanita, Polisi Gadungan Ditangkap

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Identitas Ari Septian Pratama sebagai polisi gadungan akhirnya terbongkar. Pria 21 tahun yang diduga telah melakukan penipuan dengan sejumlah perempuan di Sumatera Selatan berhasil dibekuk polisi tanpa perlawanan.

Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumatera Selatan meringkus Ari saat berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, Senin, 26 November 2018.

Ari yang berasal dari Kabupaten Muara Enim dan berdomisili di Jakabaring Palembang, dibekuk petugas saat mengenakan seragam polisi berpangkat Inspektur Dua dengan nama samaran, Julian Saputra.

Berdasarkan seragam yang dia digunakan, Ari mengaku berdinas di bagian Labfor di Bidang Kedokteran dan Kesehatan atau Biddokkes Polda Sumatera Selatan. Dari pelaku, petugas turut mengamankan senjata Soft Gun jenis FN yang terselip di pinggangnya.

"Modus pelaku berpura-pura menjadi anggota Polri guna memperdaya perempuan untuk sekadar dikencani atau dijadikan istri," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudi Suhariyadi.

Yudi menambahkan, "Korban yang rata-rata perempuan terperdaya. Bahkan ada yang menyerahkan uang kepada tersangka usai dijanjikan untuk dinikahi."

Saat ditanya petugas, Ari sempat mengaku sebagai anak Jenderal yang menjabat sebagai Kepala Polda Sulawesi Tenggara. Sementara modusnya menyamar sebagai seorang polisi usai gagal menjalani seleksi menjadi anggota Polri.

Ari mengaku nekat menyamar menjadi polisi untuk menipu belasan orang, khususnya para wanita yang tertarik dengan dirinya. Mulai dari mahasiswa, anak kepala desa, kerabat anggota TNI, hingga Polwan juga pernah menjadi korban Ari.

Untuk perlengkapan, Ari mengungkapkan, semua itu diberikan rekannya usai berkenalan melalui media sosial, BieTalk.

"Saya baru satu bulan menjadi polisi (gadungan), dibiayai seseorang yang saya kenal melalui media sosial. Setelah bertemu, tak lama dari situ saya diberikan seragam dan senjata api jenis air Soft Gun. Saya juga diberi uang sebesar Rp5 juta," ujar Ari.

Selama menjadi polisi gadungan, Ari mengaku sama sekali tidak mendapatkan keuntungan secara materi. Namun dia tidak menampik jika sudah mengencani banyak wanita yang kepincut dengan identitasnya sebagai seorang polisi.

"Terus terang kalau keuntungan uang dari menjadi polisi gadungan tidak ada. Tapi kalau perempuan yang saya kenal sudah saya 'gituin' semua, mereka hanya menjadi korban perasaan karena saya janjikan untuk dinikahi," kata Ari. [viva]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA