Megawati: Saya Belum Pernah Dengar Program Prabowo-Sandiaga

Megawati: Saya Belum Pernah Dengar Program Prabowo-Sandiaga

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia mengaku selama kampanye ini belum pernah mendengar apa saja program rival petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.

"Saya bilang kenapa di pihak sana tidak juga mengatakan program saya adalah ini, saya belum pernah dengar lho, apa yang akan dilakukan, menjalankan program seperti apa saya ndak tahu?" ujar Megawati.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan di sekolah partai untuk caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018). Awalnya Megawati berbicara soal kerapnya serangan pihak lawan kepada Jokowi selama ini.

"Pak Jokowi menang itu yang milih sopo toh, ya rakyat kan, bukan saya, kita sudah punya sebuah sistem," ucapnya.

Megawati lalu menyinggung soal strategi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kerap disebut ditiru oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Kubu Prabowo-Sandi sudah menampik tudingan itu.

"Terus ini mau meniru Trump. Ketika Trump terpilih saya sudah bilang waduh gawat nih kalau Amerika kaya begini. Yang disebut-sebut post truth, kebenaran yang sepertinya lewat begitu saja, yang orang disuruh percaya padahal belum sebuah kebenarannya. Apa sekarang akibatnya?" tutur Megawati.

"Secara politik Amerika ini cepat berubah. Padahal baru 2 tahun. Kenapa? nggak bisa gaya seorang pemimpin itu sekarang tidak bisa menyentuh nurani rakyatnya," imbuh Presiden RI ke-5 itu.

Megawati memerintahkan kepada kadernya untuk melawan hoax-hoax yang diciptakan sebagai serangan politik. Kader PDIP menurutnya harus bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat sesuai fakta yang ada.

"Masa kita mau begitu? Rakyat kita dibohongi terus, tidak diberi pelajaran bermanfaat, yang mestinya tahu berdemokrasi, bahwa pilihan terserah, tapi yang benar jangan asal ikut2an lalu membawa," tegas Megawati.

"Kalau di Indonesia, maka yang harus dilakukan adalah sesuai dengan ke-Indonesia-an kita," tutupnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita