Kubu Prabowo Desak KPU Selenggarakan Debat Pilpres Yang Diuji Civitas Akademika, Kubu Jokowi Berani?

Kubu Prabowo Desak KPU Selenggarakan Debat Pilpres Yang Diuji Civitas Akademika, Kubu Jokowi Berani?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kubu pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno mendesak pihak penyelenggara Pilpres, yakni KPU (Komisi Pemilihan Umum), untuk menggelar Debat Pilpres yang diuji kalangan akademisi.

"Usulan kita terkait dengan debat (Pilpres) yang dihadiri dan diuji para civitas akademika akan kita dorong terus," kata koordinator jubir Prabowo-Sandi, Dahnil A Simanjuntak di akun twitternya, Minggu (18/11/2018).

Debat cerdas ini nantinya tidak perlu menghadirkan para pendukung masing-masing capres cawapres.

"Gak perlu para pendukung ikut hadir," tambah Dahnil.



Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

"Harusnya memang ada debat substansial dari capres cawapres. Adu gagasan, argumentasi dan dilakukan oleh media, perguruan tinggi atau penyelenggara. Debat jangan di ujung kampanye saja," kata Fadli Zon.



Sebelumnya, politisi senior Fahri Hamzah menyarankan pihak KPU menggelar Debat Cerdas di kampus-kampus.

"Di pulau Jawa ini ada kampus-kampus besar dan terkenal. Tempat kita perdebatkan nilai-nilai Indonesia, tentang mengapa bangsa ini jadi negara dan nilai apa yang mengikat kita bersama. Kita perdebatkan kembali jalan kita ke depan agar tidak salah arah dan salah melangkah," kata Wakil Ketua DPR ini.

Hal yang sama disampaikan pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky menyimpulkan bahwa debat di kampus sengaja dilarang oleh para politisi karena mereka takut kapasitanya diuji para mahasiswa.

“Kampus disterilkan karena parpol dan capres takut berdebat dengan mahasiswa. Padahal politik dasarnya (adalah) debat. Lain kalau kerajaan, cukup pasang poster mereka semua akan ikut,” kata Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Jumat (16/11/2018).

“Kalau dia (capres) datang ke kampus dia akan diuji satu kampus, beda kalau dia kampanye satu arah. Itu yang kita tidak punya,” sambungnya.






BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita