Kereta Cepat dan LRT Dimoratorium, Saham ADHI & WIKA Anjlok

Kereta Cepat dan LRT Dimoratorium, Saham ADHI & WIKA Anjlok

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Harga Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ramai dilepas investor pada perdagangan pagi ini, dampak dari penghentian sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Hingga pukul 09:55 WIB, Saham WIKA anjlok 1,57% menjadi Rp 1.255 per lembar. WIKA telah ditransaksikan sebanyak 925 kali dengan volume 7,37 lembar saham. Total transaksinya Rp 9,2 miliar.

Harga saham ADHI anjlok 2,49% menjadi Rp 1.370 per saham. ADHI telah ditransaksikan sebanyak 787 kali dengan volume 3,31 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 4,51 miliar.

Harga saham ADHI dan WIKA anjlok setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memutuskan untuk menghentikan sementara (moratorium) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek. Penghentian ini setelah mengadakan rapat penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (20/11/2018) di Bekasi Timur. 

Proyek yang dihentikan itu mulai dari kilometer 11 sampai dengan 17 yang terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dihentikannya proyek itu menyusul kemacetan cukup parah akibat proyek kereta cepat dan LRT, ditambah dengan proyek tol layang Jakarta-Cikampek. 

"Kita akan minta LRT dan KCIC [PT Kereta Cepat Indonesia China] tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11 sampai kilometer 17. Jadi sementara ini tidak ada kegiatan di sana. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan Waskita Karya interchange di kilometer 24," kata Menhub di Bekasi Timur, melalui siaran pers, Selasa (20/11/2018).

Menhub meminta penghentian pekerjaan proyek ini dilakukan dalam beberapa bulan ke depan atau jika dimungkinkan hingga jelang Lebaran tahun depan.

Lebih lanjut, Menhub mengimbau kepada pekerja proyek kereta cepat dan LRT untuk memindahkan pekerjaan di lokasi lain terlebih dahulu dan akan lebih mengutamakan pengerjaan tol Jakarta-Cikampek elevated yang saat ini progresnya telah mencapai 57,5%. [cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita