Jubir PAS: Bawaslu Jangan Sampai Terpengaruh Jabatan Luhut Dan Sri Mulyani

Jubir PAS: Bawaslu Jangan Sampai Terpengaruh Jabatan Luhut Dan Sri Mulyani

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Jubir Prabowo-Sandi Dukung Bawaslu Tidak Takut Usut Pelanggaran Kampanye Luhut dan Sri Mulyani

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah memanggil Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, buntut aksi salam satu jari di penutupan pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF di Bali beberapa waktu lalu.

Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mendukung penuh Bawaslu dengan keberaniannya memanggil kedua pembantu capres petahana Joko Widodo tersebut.

"Kami mendukung Bawaslu untuk berani bertindak tegas terhadap keduanya. Jangan terpengaruh karena jabatan mereka," kata Ferry dalam keterangannya, Minggu (4/11).

Wakil ketua umum Partai Gerindra ini menilai, sikap yang ditunjukkan Luhut dan Sri Mulyani dalam acara internasional tersebut jelas tidak pantas. Terlebih keduanya bukan dalam sedang bertugas mengampanyekan Pilpres 2019.

"Tindakan Luhut dan Sri Mulyani yang mengarahkan Direktur IMF dan Presiden Bank Dunia mengganti pose victory menjadi satu jari adalah perbuatan yang memalukan dalam forum internasional dan melanggar aturan kampanye," ujarnya.

Ferry sangat yakin jika Bawaslu berani menindak sikap Luhut dan Sri Mulyani, seperti halnya kasus pemasangan videtron kampanye Jokowi-Ma'ruf melanggar administrasi pemilu.

"Kita yakin Bawaslu berani bertindak tegas karena sebelumnya dalam kasus videotron juga berani memutuskan Jokma bersalah. Kita juga menuntut permintaan maaf secara terbuka dari Luhut dan SMI," pungkasnya.

Luhut dan Sri Mulyani dilaporkan Advokat Nusantara ke Bawaslu terkait saat penutupan IMF-World Bank Meeting di Bali pada 14 Oktober 2018 berpose satu jari.

Saat itu, Bos IMF Christine Lagarde, yang sebelumnya berpose dua jari, berganti menjadi satu jari. Kemudian Sri Mulyani yang juga berada di situ menjelaskan padanya soal pose nomor urut di Pilpres 2019 dengan mengatakan 'two for Prabowo and one for Jokowi'. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita