Gerindra Tagih Janji AHY Kampanyekan Sandi, Begini Reaksi Demokrat

Gerindra Tagih Janji AHY Kampanyekan Sandi, Begini Reaksi Demokrat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, terkait janji Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampingi safari politik calon wakil presiden Sandiaga Uno, mendapat respons dari Partai Demokrat. 

Juru Bicara Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana mengatakan, Muzani telah memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius dan menyesatkan publik. Bahkan, dia menilai pernyataan Muzani tersebut berusaha menyeret AHY pada persoalan yang tidak produktif.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan AHY dan Sandiaga Uno di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, 12 September 2018, Sandi lebih dulu berjanji banyak hal di hadapan SBY dan calon presiden Prabowo Subianto. Kemudian, setelah mengutarakan janji-janjinya, Sandi meminta kesediaan AHY untuk ikut mendampinginya dalam kegiatan safari politik.

“Mas AHY menyanggupi, tetapi tidak ditentukan waktunya kapan. Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada iktikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY,” ungkap Putu melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018).

Putu menuturkan, keseriusan AHY untuk membantu pasangan penantang petahana di Pilpres 2019 sudah dibuktikan dengan kesediaan putra sulung SBY itu direkrut sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi. Putu pun lantas mempertanyakan tentang keseriusan Sandiaga dalam berjuang bersama-sama untuk menang. Pasalnya, sampai saat ini para anggota Dewan Pembina  BPN Prabowo–Sandi saja tidak pernah duduk bersama, sehingga tidak jelas siapa yang akan berbuat apa.

“Mas AHY sebagai Komandan Kogasma Partai Demokrat terbiasa berpikir dan bertindak sistematis sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. Beliau meyakini, persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan,” ucap Putu.

Di sisi lain, kata dia, saat ini AHY juga sedang sibuk turun ke lapangan untuk mengonsolidasikan suara Partai Demokrat. Apalagi, dalam berbagai survei, alasan rakyat memilih suatu partai politik karena faktor figur nasionalnya menjadi justifikasi yang cukup kuat. Karena itulah, saat ini AHY rajin turun ke lapangan bersama para kader Partai Demokrat.

“Inilah pertama kalinya pileg (pemilu legislatif) dan pilpres (pemilu presiden) dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tidak memiliki kader sebagai capres-cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral. Jadi prioritas pertama ada pada partai, baru kemudian capres–cawapres. Ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya,” kata dia. 

Putu menyatakan, Partai Demokrat menyadari bahwa pasangan Prabowo–Sandi sangat mengharapkan bantuan SBY dan AHY untuk menaikkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02 yang cenderung stagnan. Semantara di lapangan, kesukaan dan dukungan rakyat kepada AHY–SBY ini cukup tinggi. Untuk itu, jika benar pasangan ini serius untuk menang, maka janji-janji yang pernah diucapkannya agar direalisasikan, bukan janji dibayar dengan janji.

“Sebagai bagian dari koalisi, kami mengajak duduk bersama untuk merealisasikan janji-janji yang sudah dibuat oleh pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Intinya, kami mendesak untuk segera dilakukan konsolidasi agar pekerjaan dan hasilnya lebih produktif,” tuturnya.

Putu mengatakan, optimisme yang ingin dibangun partainya adalah merealisasikan janji-janji Prabowo–Sandi kepada partai koalisi sebagai hal yang utama, sebelum berjanji kepada rakyat dan kemudian merealisasikannya. 

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani pada Selasa (13/11/2018) kemarin mengatakan, hubungan Prabowo dengan SBY sejauh ini tidak memiliki masalah. Namun, dia menyinggung soal janji AHY dan SBY melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandiaga Uno.

“Walaupun sampai sekarang belum terjadi. Kemudian Pak AHY juga berapa kali akan mengikuti perjalanan Prabowo atau Pak Sandi, tapi jadwalnya belum pas,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.

Dia berharap bahwa Partai Demokrat masih bisa diharapkan untuk ikut mengupayakan Pasangan Prabowo-Sandiaga menang di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. “Ya mudah-mudahan (Demokrat—red) masih bisa diharapkan,” kata wakil ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu. [inews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita