Fadli Zon Ingatkan Kembali Pernyataan Jusuf Kalla pada 2014 Soal Kekacauan Negeri

Fadli Zon Ingatkan Kembali Pernyataan Jusuf Kalla pada 2014 Soal Kekacauan Negeri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon mengingatkan pesan Jusuf Kalla tentang kekecauan negeri.

Negeri yang dipimpin oleh seorang yang hanya mengandalkan popularitas tetapi minim pengalaman.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon lewat akun twitternya @fadlizon; pada Senin (26/11/2018).

Menurut Fadli Zon, ramalan yang disampaikan oleh Jusuf Kalla jelang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 silam itu kini menjadi kenyataan.

"Ramalan @Pak_JK ini mmg menjadi kenyataan," tulis Fadli Zon.




Dalam statusnya, dirinya memposting pernyataan Jusuf Kalla yang mengomentari pencalonan Joko Widodo sebagai Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menurut Jusuf Kalla, walaupun Jokowi-sapaan Joko Widodo; masih berusia muda, tetapi minim pengalaman.

Pasalnya, prestasi Jokowi mengelola Ibu Kota pun diungkapkan Jusuf Kalla belum terlihat memuaskan.

"Muda, oke, tapi syaratnya punya pengalaman, jangan karena dia muda, akhiri saja muda, akhirnya diuji coba negeri ini, berapa resikonya, 240 juta orang jadinya kalau gagal. Jadi harus orang yang punya track record dan pengalaman," ungkap Jusuf Kalla beberapa tahun silam.

"Sangat baik buat dia muda, tapi yang lebih penting adalah dia punya track record dan pengalaman. Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman? Dia kan Gubernur DKI, pengalamannya Wali Kota Solo, tapi jangan tiba-tiba karena dia Wali Kota dia calonkan sebagai Calon Presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri ini," tambah Jusuf Kalla kala itu.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengusulkan Jokowi secara langsung sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2012.

Alasannya, karena Jusuf Kalla menilai Jokowi sukses mengelola Kota Solo, Jawa Tengah.

"Ya kalau sukses di DKI ya silahkan, saya sendiri mengusulkan dia (Jokowi), supaya satu tingkat di atasnya. Karena saya anggap sukses di Solo, maka bisa naik di atasnya, itu DKI, biarlah dia DKI dulu. Kan hanya popularitas, belum membuktikan dia mampu mengurus Jakarta, kalau dia mampu mengurus Jakarta dengan sangat baik, otomatis dia punya kemampuan untuk mengurus negeri ini," jelas Jusuf Kalla, kala itu.

"Saya kira kita tidak bicara seperti itu (pencalonan Jokowi sebagai Capres) janganlah dicampuradukkan Jokowi itu, biarlah dulu dia fokus sebagai Gubernur DKI, jangan tiba-tiba dicampuraduk, nanti negeri ini tidak punya nilai, nanti ini kacau negeri ini," jelas Jusuf Kalla pada akhir video yang diucapkan beberapa tahun silam.

Kicauan Fadli Zon tersebut sebelumnya menegaskan postingan @RajaPurwa tentang puluhan perusahaan yang bangkrut selama masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Bangkrutnya perusahaan tersebut berujung pada menurunnya penyerapan tenaga kerja dan banyaknya pengangguran.

"Beberapa berita tentang perusahaan-perusahaan yang gulung tikar alias bangkrut di era pemerintahan sekarang, efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat dan meningkatnya pengangguran," tulis @RajaPurwa.

Postingan @RajaPurwa yang dibagikan ulang oleh Fadli Zon tersebut pun mendapatkan respon dari sejumlah netizen.

Pendukung Jokowi menganggap, bangkrutnya perusahaan tidak dapat disangkutpautkan dengan Jokowi, sementara pihak oposisi menyalahkan jika kebangkrutan perusahaan dipicu kesalahan kebijakan pemerintah. [trb]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita