Eks Ketua KPK Menilai Polisi Terlalu Ngotot Memeriksa Dana Kemah

Eks Ketua KPK Menilai Polisi Terlalu Ngotot Memeriksa Dana Kemah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas, menilai polisi terlalu ngotot menangani kasus dana kemah. Menurutnya masih banyak kasus yang dosisnya lebih berat. Dia juga mengingatkan potensi munculnya opini yang justru akan merugikan polisi.

"Itu (dugaan penyelewengan dana) masih dalan proses penyelidikan dan anehnya BPK menyatakan seperti itu. Nah sebaiknya polisi mendalami dulu secara cermat dengan BPK sebelum melangkah lebih lanjut," ujar Busyro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (27/11/2018).

"Kedua, polisi sebaiknya juga memberi contoh untuk memprioritaskan kasus-kasus lain yang muatan atau dosis kasusnya lebih berat, berilah contoh itu untuk didahulukan," lanjut Ketua Bidang Hukum HAM dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah ini.

Busyro khawatir jika pengusutan dugaan penyelewengan dana ini tidak sistemik dilakukan aparat, maka akan muncul opini-opini yang merugikan polisi. Dia juga mempertanyakan mengapa kasus itu mencuat menjelang muktamar Pemuda Muhammadiyah di Bantul.

"Mengapa ini (pengusutan kasus dugaan penyelewengan dana kemah) di saat-saat muktamar, menjelang dan selama muktamar dilakukan. Apakah tidak ada penundaan. Sementara untuk kasus-kasus yang lain terjadi penundaan," jabarnya.

Busyro mengakui tidak sepenuhnya mengetahui secara detail kasus dugaan penyelewengan dana apel dan kemah pemuda muslim di Kompleks Candi Prambanan tahun 2017 lalu itu. Namun dia yakin Pemuda Muhammadiyah tidak akan melakukan penyelewengan dana.

"Dahnil (Ketum PP Pemuda Muhammadiyah) orang yang mandiri, cukup kuat, begitu. Jadi tidak ada potensi ke arah sana (penyelewengan dana kemah pemuda Islam 2017)," pungkas Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita