Dahnil Anzar Merasa Dikerjai, Fadli Zon: Catat Saja Siapa Oknum Polisinya dan Laporkan Propam

Dahnil Anzar Merasa Dikerjai, Fadli Zon: Catat Saja Siapa Oknum Polisinya dan Laporkan Propam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan koordinator juru bicara pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang merasa dikerjai polisi menjadi perhatian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Pernyataan tersebut merupakan rangkaian dari langkah penyidik Polda Metro Jaya memeriksanya sebagai saksi kasus dugaan penyimpangan dana  kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, 16 - 17 Desember 2017.

Fadli Zon menyarankan  Dahnil Anzar Simanjuntak untuk mencatat siapa saja oknum yang dianggap mengerjai, untuk kemudian dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

"Catat saja siapa oknum polisinya dan laporkan ke Propam," tulis @fadlizon.

Pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak disampaikan ketika menanggapi dukungan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ferdinand Hutahaean yakin Dahnil Anzar Simanjuntak tidak terlibat dalam kasus korupsi apapun.

"Saya mengikuti perkembangan kasus Ini sejak @Dahnilanzar sahabat saya dipanggil polisi. Ini kesimpangsiuran, di sebelah disebut atas temuan @bpkri, namun dari BPK yaitu @AchsanulQosasi membantah dan menyatakan belum ada audit kerugian negara. Ini bangsa mau apa?" kata Ferdinand Hutahaean.

Kendati demikian, Ferdinand Hutahaean tetap menghormati kepolisian dalam menjalankan proses hukum.

"Saya menghormati kepolisian yang melakukan proses hukum ini. Dan saya juga meyakini @Dahnilanzar akan kooperatif. Disamping beliau sosok berintegritas, beliau juga saya yakini tidak terlibat dalam hal korupsi apapun," sambung @Ferdinand_Haean.

Pada Jumat (23/11) lalu, Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus dugaan penyimpangan dana kegiatan kemah dan apel.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasi dukungan Ferdinand Hutahaean dan dia menyatakan tidak akan surut.

"Terimakasih Bang Ferdinand. Saya tak akan surut nyali. Meski roboh langit ini," kata dia.

Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan lewat kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan kala itu, dia ingin membantu Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi menyampaikan pesan persatuan. Acara itu juga dihadiri oleh Gerakan Pemuda Ansor.

"Kami ingin membantu negeri agar bersatu, melalui acara yang diinisiasi Menpora demi pak @jokowi bisa menyampaikan pesan persatuan diacara tersebut" katanya.

Tetapi Dahnil Anzar Simanjuntak belakangan mengaku kecewa. "Namun kami justru dikerjai oleh pihak polisi," kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah mengembalikan uang Rp2 miliar ke Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dia menegaskan yang mengembalikan adalah panitia Pemuda Muhammadiyah. Dana itu tadinya diperuntukkan untuk kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan.

"Bukan saya yang mengembalikan uang, tapi panitia Pemuda Muhammadiyah, karena mereka merasa kontrak batal secara hukum. Monggo dijelaskan min @pppemudamuh @tuitefanani @siputrabatubara," kata dia.

Dia membuat klarifikasi lantaran berseliweran informasi bahwa dia mengembalikan uang kepada Kemenpora. Dia juga membantah membubuhkan tanda tangan kegiatan kemah dan apel.

"Pernyataan polisi di media terkait dengan ada tandatangan saya di laporan kegiatan kemah pemuda, saya perlu klarifikasi, di-BAP saya menyatakan, saya tidak tahu menahu ada tandatangan tersebut, karena tanda tangan di situ adalah hasil scan," kata dia.

Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan penyidikan yang dilakukan terhadap dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.

"Aneh hanya kami yang diperiksa," kata Dahnil yang menjadi saksi di Polda Metro Jaya, sebagaimana laporan Antara.

Dahnil mencurigai penyidik kepolisian mencari kesalahan terkait penyidikan terhadap dugaan korupsi.

Dahnil menyatakan penyidikan kasus itu diduga terkait dirinya berposisi sebagai anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno serta sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.[akr]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA