Caleg PKB Kabupaten Mojokerto Ditikam Orang Gila

Caleg PKB Kabupaten Mojokerto Ditikam Orang Gila

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Salah satu calon legislatif (caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Mojokerto, Pitung Hariono, dibacok orang gila. Kejadian tersebut bermula saat petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Kota dan Kabupaten Mojokerto, datang ke rumah Mas'ud (30).

Mas'ud adalah warga Dusun Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang mengalami gangguan jiwa sekitar 10 tahun lalu. Petugas datang untuk melakukan proyek pelatihan penanganan orang gila. Namun, saat Mas'ud diminta untuk mandi, ia malah memberontak dan mengamuk.

Sejumlah petugas langsung lari. Sementara Pitung, yang juga datang ke rumah Mas'ud, mendapat bacokan di lengan kirinya. Mas'ud membacok mantan Kepala Desa (Kades) Sambiroto itu dengan pisau yang diambil dari dapur rumahnya saat petugas lengah. Setelah mendapatkan perawatan, caleg PKB nomor urut 2 itu langsung pulang.

Ketika coba ditemui, istri korban mengaku bahwa suaminya sedang beristirahat. "Bapak lagi istrahat, tadi habis jatuh. Jadi tidak berani membangunkan, takut mengganggu. Iya benar, tangan kiri yang luka," ungkapnya, Kamis (29/11/2018).

Sementara itu, Petugas Latihan Kesehatan Jiwa (PLKJ) Dinkes Kota Mojokerto, Nur Aini, membenarkan sakit yang diderita Mas'ud sudah hampir 10 tahun. "Awalnya hilang empat tahun, kemudian kembali dari Gunung Kidul, katanya merantau. Tidak tahu di bawa siapa, masih bujang," ujarnya.

Nur Aini juga bercerita, jika petugas datang ke rumah Mas'ud dalam rangka pelatihan untuk kesehatan jiwa dari petugas puskesmas, baik Kabupaten maupun Kota Mojokerto. Pelatihan diberikan oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur, terkait cara memperlakukan pasien gangguan jiwa, sehingga perlu dilakukan pendekatan. Petugas akhirnya datang ke rumah anak kedua pasangan suami-istri, Pi'i (63) dan Jumaidah (58) tersebut.

"Awalnya kenalan biasa reaksinya tapi kemudian Pak Polo datang minta untuk mandi, dikira mau ternyata Pak Polo disingkirkan dan ambil pisau di dapur. Petugas semua akhirnya keluar cari tempat aman. Pak Lurah (Pitung, red) baru datang mau ngajak bicara (tapi) ternyata ambil pisau. (Mencoba) Mengelak, ternyata (malah) kena di lengan kiri," jelasnya. [kum]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita