Bupati Cantik Datangi Tempat Guru Dikeroyok Siswa, Batal Temui Jokowi

Bupati Cantik Datangi Tempat Guru Dikeroyok Siswa, Batal Temui Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Video guru dikeroyok siswa di dalam kelas saat proses belajar mengajar tengah berlangsung, viral di media sosial.

Insiden itu terjadi di SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah pada Sabtu, 10 November 2018 lalu.

Kepala SMK NU 03 Kaliwungu Muhaidin mengatakan bahwa guru dan siswa hanya bercanda. Namun hal itu dianggap tidak pantas.

Bupati Kendal Mirna Annisa pun turun tangan. Mirna mendatangi sekolah itu untuk mengumpulkan keterangan dan klarifikasi dari pihak sekolah.

Bupati cantik ini nekat membatalkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi. Ia lebih memilih mendatangi SMK NU 03 Kaliwungu ketimbang bertemu Presiden Jokowi.

Menurut Mirna, sikap dari para siswa itu merupakan pelecehan terhadap guru. Siswa tidak pantas melempar kertas saat guru sedang mengajar, apalagi bercanda dengan cara mendorong dan menendang guru dalam kelas.

“Itu ngawur, kalau itu anak saya, jelas tidak saya sekolahkan lagi,” ucap Mirna geram.


Selain menyalahkan siswa, Mirna juga menyayangkan sikap guru yang melayani candaan siswanya dengan cara menendang berputar dan mengibaskan buku ke arah siswa.

Dikatakan Mirna, candaan di dalam kelas yang seolah-olah guru dikeroyok siswa itu telah mencoreng dunia pendidikan.

Sebelumnya, Kepala SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin, telah membuat surat pernyataan yang berisi penjelasan tentang kronologgi kejadian.

Selain itu, pihak sekolah juga memanggil semua orang tua siswa yang terlibat dalam video tersebut. Pemanggilan dilakukan hari ini, Senin (12/11/2018).


Menurut Muhaidin, insiden itu terjadi pada hari Kamis (8/11/2018) di kelas X TKR saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

Saat itu siswa sedang mengikuti pelajaran Gambar Teknik Otomotif yang diampu guru bernama Joko Susilo.

“Pada jam 13.00 menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut, anak-anak ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan saah satu kertas tersebut ada yang mengenai pak Joko,” kata Muhaidin dalam keterangan tertulisnya tertanggal 11 November 2018.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita