Boeing Disebut Sembunyikan Info Penting soal Fitur Lion Air PK-LQP

Boeing Disebut Sembunyikan Info Penting soal Fitur Lion Air PK-LQP

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Boeing disebut menyembunyikan informasi penting soal potensi bahaya dari fitur kontrol penerbangan di tipe pesawat Boeing 737 MAX 8. Itu adalah jenis pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh bulan lalu.

Seperti dilansir CNN, Rabu (14/11/2018), dugaan ini disampaikan oleh Wall Street Journal (WSJ). Wall Street Journal mengutip pakar keamanan yang terlibat dalam investigasi jatuhnya Lion Air PK-LQP. Pejabat madya Federal Aviation Administration (FAA) dan sejumlah pilot mengungkapkan hal yang sama.

Laporan itu mengungkap tentang automated stall-prevention system di Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 yang sebenarnya bertujuan membantu awak pesawat terhindar dari kekeliruan mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi. Namun, saat dalam kondisi tidak biasa, fitur itu dapat mendorong pesawat secara tidak terduga dan sangat kuat sehingga awak pesawat tidak bisa menariknya kembali.

Situasi seperti itu disebut bisa mengakibatkan pesawat menukik dengan curam atau kecelakaan. Kondisi demikian disebut tetap bisa terjadi, bahkan jika pilot menerbangkan pesawat secara manual.

Seperti diketahui, Boeing dan otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration (FAA), menerbitkan buletin keamanan untuk semua maskapai di dunia yang memakai pesawat Boeing 737 MAX 8 setelah kecelakaan Lion Air PK-LQP pada 29 Oktober 2018. Tetapi sejumlah pilot yang tergabung dalam Allied Pilot Association menyebut buletin itu bukan penegasan prosedur, melainkan berisi informasi baru yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.

"Mereka (Boeing) tidak memberi kami semua info yang kami butuhkan ketika kami menerbangkan pesawat," kata juru bicara Allied Pilot Association, Captain Dennis Tajer, seperti dilansir CNN.

"Buletin ini bukan penegasan kembali, melainkan suatu pencerahan dan informasi baru," sambungnya.

Asosiasi tersebut mengatakan manual Boeing 737 MAX 8 tidak memberi tahu pilot bahwa ketika komputer pesawat mendeteksi pesawat berada dalam kondisi stall, sistem itu secara otomatis memicu respons, seperti menurunkan hidung pesawat. Itu adalah informasi penting bagi pilot.

Boeing telah menanggapi laporan Wall Street Journal soal pesawat Boeing 737 MAX 8 ini. Boeing menjamin keamanan pesawatnya.

"Kami telah bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua pihak berwenang yang terlibat. Kami yakin akan keamanan dari 737 MAX. Keamanan tetap menjadi prioritas utama kami dan merupakan nilai utama bagi semua orang di Boeing," demikian pernyataan Boeing.

Sementara itu, Managing Director Lion Air Captain Daniel Putut Kuncoro Adi juga telah memberi jawaban kepada CNN. "Kami mengumpulkan semua informasi dalam penyelidikan internal kami, kami bekerja dengan para ahli kami di departemen (operasi dan teknik), tetapi kami tetap menghormati investigasi yang dilakukan KNKT dan kami menunggu laporan tersebut," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018) dan menewaskan 189 orang di dalamnya. Saat ini, pencarian korban telah dihentikan.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mendapatkan beberapa temuan dari flight data recorder (FDR) pesawat tersebut. Salah satunya kerusakan di sensor AOA atau angle of attack.

"AOA itu mengukur sudut pesawat terhadap aliran udara. Jadi, kalau pesawatnya seperti ini (kondisi mendatar), ini nol, tapi kalau pesawatnya naik, nah itu AOA itu berapa derajat terhadap aliran udara akan terbaca," ucap Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/11). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita