Alasan Gus Irfan Dukung Prabowo: Merasa Indonesia Bukan Indonesia Lagi

Alasan Gus Irfan Dukung Prabowo: Merasa Indonesia Bukan Indonesia Lagi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -   Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf atau Gus Irfan, mendukung Pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Gus Irfan mengungkapkan alasannya mendukung Prabowo adalah terganggu oleh kondisi Indonesia selama 4 tahun belakangan.

"Sebetulnya saya lebih nyaman kehidupan di pesantren, tapi situasi empat tahun terakhir, masa saya egois mengutamakan kenikmatan saya di sana. Akhirnya saya mau untuk membantu di sini (Badan Pemenangan Nasional/BPN)," kata Gus Irfan di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).

Gus Irfan menjelaskan, dalam kurun 4 tahun belakangan, dirinya merasa Indonesia tak lagi Indonesia. Hal itu, lanjut dia, disebabkan maraknya perilaku memaki, menjelekkan, dan pertentangan yang bersifat terbuka.

"Kita seperti tidak di Indonesia lagi. Di mana setiap orang saling memaki, saling mengejek, saling bertentangan, dan itu terbuka secara umum," ujar Gus Irfan.

Menurut Gus Irfan, seorang pemimpin memiliki kemampuan meminimalkan gesekan di tengah masyarakat. Namun berkaca dari situasi Tanah Air selama 4 tahun belakangan, Gus Irfan mengaku khawatir pemerintah yang berkuasa saat ini tak dapat memahami situasi.

"Saya rasa ini (gesekan di masyarakat) bisa diminimalisir oleh pemimpin kita. Tapi saya khawatir ini pemerintah antara tahu atau tidak situasi seperti ini. Jangan-jangan kalau dibiarkan, saya khawatir mereka ndak tahu," sambung Gus Irfan.

Selain itu, kata Gus Irfan, dirinya melihat kontestasi Pilpres 2019 seolah mengkotak-kotakkan antara kelompok NU dan yang bukan NU.

"Salah satu poin utama mengapa saya membantu bahwa di akar rumput, terutama di Jawa Timur, yang saya lihat mungkin di tempat-tempat lain bahwa kontestasi antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi ini ditarik menjadi kontestasi antara NU dan bukan NU," jelas Gus Irfan.

Menurut Gus Irfan, kehadirannya akan mematahkan situasi tersebut. "Karena itu, saya hadir di sini untuk menjawab, bukan seperti itu. Mungkin memang lebih banyak NU di kubu Pak Jokowi, tapi banyak juga NU yang di kubunya Pak Prabowo," tutur dia.

Masih kata Gus Irfan, kehadirannya di BPN Prabowo-Sandi untuk mematahkan isu Banser akan dibubarkan jika Prabowo menang di Pilpres 2019.

"Ada lagi yang mengatakan bahwa kalau nanti Pak Prabowo menang, NU dibubarkan, diawali dengan membubarkan Banser. Ini dari mana? Saya terpanggil untuk membantu sekaligus menjelaskan kepada umat bahwa tidak seperti itu. NU adalah NU sendiri, bukan peserta pemilu, pilpres. Sehingga tidak ada kaitan sama sekali," terang Gus Irfan. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita