GELORA.CO - Akun Instagram milik musisi Ahmad Dhani disita pihak Polda Jawa Timur. Akun tersebut dianggap sebagai salah satu barang bukti kasus pencemaran nama baik yang menyeret musikus itu sebagai tersangka.
Pentolan Dewa 19 ini menilai, penyitaan akun Instagramnya tersebut merupakan agenda tahunan jelang momen peringatan 212. Menurutnya, hal itu juga pernah terjadi pada akun media sosial miliknya yang lain.
“Setiap mau 212 selalu begitu. Tepat setahun lalu, akun Twitter ku juga disita,” kata Dhani ketika dihubungi kumparan via pesan elektronik Jumat (16/11) malam.
Dhani menuturkan bahwa kejadian penyitaan akun media sosial miliknya juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga ia tak terlalu cemas dengan keadaan tersebut saat ini.
“Gejala tahunan, 212 tahun 2016, saya diborgol, dibawa ke Mako Brimob. November 2017, akun Twitter disita, dan November sekarang akun IG,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan bahwa kasus yang menimpanya saat ini hanyalah proses kriminalisasi. Bahkan, apa yang dialaminya sekarang, tidak lepas dari pengaruh politik.
“Ada yang masih dendam Ahok di penjara,” pungkas suami Mulan Jameela tersebut.
Selain menyita akun instagram pribadi Dhani, pihak Polda Jawa Timur telah melakukan penggeledahan di rumah Ahmad Dhani, tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik terkait ujaran 'idiot'. Penggeledahan itu dilakukan pada Kamis (15/11).
"Betul, kemarin kita geledah rumahnya di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (16/11).
Ahmad Dhani Prasetyo sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik. Dalam kasus yang ditangani Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim ini, Dhani telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali.
Kasus ini bermula saat Dhani hendak menghadiri Deklarasi #2019GantiPresiden. Namun, dirinya dicegah sejumlah massa untuk keluar dari Hotel Majapahit. Ahmad Dhani kemudian mengunggah video di akun Facebooknya dan menyebut orang-orang yang mencegahnya idiot.
[kumparan]