AHY dan Puan Berpotensi di Pilpres 2024 jika Jokowi Menang di 2019

AHY dan Puan Berpotensi di Pilpres 2024 jika Jokowi Menang di 2019

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tak memiliki rencana untuk maju di Pilpres 2024. Ia mengusulkan agar ada nama-nama baru di Pilpres 2024, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, hingga Erick Thohir.


Meski terbilang masih sangat jauh, namun usulan Sandi tersebut patut untuk dipertimbangkan. Sebab, kondisi politik di Pilpres 2024 bisa saja jauh berbeda dengan Pilpres 2019.


Menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, pertarungan di Pilpres 2024 akan semakin terbuka, namun dengan satu kondisi. Yakni, apabila Jokowi - Ma'ruf Amin menang di Pilpres 2019. Sebab, Jokowi tak akan mungkin kembali maju sebagai capres.


"Jika Jokowi - Ma'ruf menang artinya lapangan pertarungan akan terbuka karena semua orang akan cukup berpeluang jadi capres di 2024, karena jokowi kan tidak akan bisa ikut pilpres lagi kan," jelas Adi kepada , Kamis (15/11) malam.


Kondisi ini, kata Adi, membuka peluang bagi sosok baru dengan modal yang sama untuk tampil di Pilpres 2024. "Artinya kalau Puan maju AHY maju itu setara, karena tidak ada yang mencuri selama 5 tahun," imbuhnya.


Menurut Adi, sosok AHY dan Puan dianggap cukup memiliki keunggulan. AHY dianggap memiliki kans yang baik karena figurnya mulai dikenal masyarakat sejak Pilkada DKI 2017. Sementara Puan, memiliki mesin politik yang solid dalam mendukungnya.


"Kalau melihat dari sosok figur tentu AHY yang diuntungkan karena dia mulai dari Pilkada DKI, kemudian juga mulai kampanye Pilpres 2019 ke daerah-daerah. Artinya masa depan Demokrat sangat tergantung pada AHY," katanya.


"Beda denga Puan yang lebih sedikit senior, tapi kelebihannya dia memiliki mesin politik yang solid. Apalagi kalau PSIP sampai dapat 24 persen suara parlemen tentu akan menjadi daya tarik yang luar biasa buat Puan di Pilpres 2024," imbuhnya.


Adi juga menanggapi sosok Erick Thohir yang baru saja terjun ke dunia politik sebagai Ketua Timses Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019. Meski memiliki posisi politik yang strategis, namun Adi mengatakan, sosok Erick akan sedikit susah maju di Pilpres 2024. Sebab, belum memiliki partai politik yang mau mengusungnya.


"Buat Erick ini berat karena dia kan bukan dari parpol, jangan kan Erick Thohir, Gatot Nurmatyo yang katanya dekat sama umat Islam memiliki modal cukup kuat kan juga enggak punya kendaraan politik. Kalau Erick ingin maju dia harus memastikan punya kendaraan politik. Minimal mengamankan satu parpol yang mau mendukung," jelasnya.


Meski demikian, Adi belum bisa memastikan sosok yang lebih dominan di Pilpres 2024. Sebab, sosok baru masih akan terus muncul selama rentang waktu lima tahun mendatang.


"Ya itu masih terbuka, siapa saja masih bisa muncul. Syaratnya kalau Jokowi menang, maka akan menjadi pertarungan anak-anak presiden, bahkan anak-anak orde baru, seperti Tommy Soeharto bisa saja muncul," ungkapnya.


Namun, menurut Adi, kondisi politik yang terbuka di Pilpres 2024 akan sangat berbeda jika Prabowo menang di Pilpres 2019. Sebab, kemungkinan Prabowo maju kembali masih sangat terbuka lebar, jika ia sukses di Pilpres 2019.


"Tapi semua itu akan beda ceritanya kalau Prabowo-Sandi menang, lain ceritanya kan. Dia tentu akan maju lagi," pungkasnya. [kp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita