Ahok Gabung PDIP, Fahri: Yang Seru itu Kalau Dia Dukung Prabowo

Ahok Gabung PDIP, Fahri: Yang Seru itu Kalau Dia Dukung Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anak buah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memastikan Basuki Tjagja Purnama akan berlabuh ke partainya. Kepastian itu ungkapkan oleh Djarot Saiful Hidayat yang merupakan pasangan, Ahok saat memimpin DKI Jakarta.

Merespons ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, sejak awal sudah kelihatan dan ketahuan ke mana garis politik Ahok. Dan jika memang benar maka PDI Perjuangan merupakan pelabuhan yang keempat bagi pria yang dipenajara karena kasus penodaan agama itu.

“Ya sudah, sekarang ketahuan kan Ahok posisinya di mana. Dan garis politiknya sudah ketahuan dari awal. Ini kan pelabuhan dia yang keempat ya, PIB (Perhimpunan Indonesia Baru), Golkar, Gerindra, lalu PDIP. Sejak dia jadi wakil gubernur dan gubernur, garisnya sudah jelas,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).

Karena itu, Fahri mengatakan, isu bergabungnya Ahok ke PDI Perjuangan sudah tidak seru. Sebab, dari awal memang sudah terlihat arah politik Ahok yang cenderung ke PDI Perjuangan. Nah, Fahri justru menilai yang seru adalah jika Ahok tiba-tiba menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2019. 

“Seru itu Kalau Dia Dukung Prabowo. Jadi kalau tiba-tiba bilang ini karena saya jadi gubernur atas budi baik Gerindra dan Pak Prabowo, maka saya hari ini akan mendukung Pak Prabowo sebagai capres, ah itu baru seru. Kalau ini kan (ke PDIP) sudah tidak seru, memang dia arahnya ke sana,” katanya.

Meski begitu, Fahri mengatakan, langkah Ahok  ketika bebas dari penjara dan mengapresiasikan hak politiknya secara terbuka adalah hal bagus. Sebab, hal itu juga dilindungi oleh undang-undang (UU). Karena, setiap warga negara dilindungi kebebasannya untuk berserikat, berkumpul,  menyatakan pendapat baik secara lisan maupum tulisan.

“Silakan bertarung kembali, tapi jangan lupa politik ini pertarungan, memang nafas harus kuat, stamina harus tinggi dan tidak boleh kapok apalagi menjadi pendendam,” ujar mantan wakil sekretaris jenderal (wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan.  [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita