Soal Politik Sontoloyo, Erick Thohir: Jokowi Tegas Tidak Ingin Rakyat Dibohongi

Soal Politik Sontoloyo, Erick Thohir: Jokowi Tegas Tidak Ingin Rakyat Dibohongi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dana kelurahan belakangan menjadi sorotan bahkan dipolitisasi. Akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun buka suara dengan menyebut ada politikus yang menjadi sontoloyo. Hal itu karena anggaran untuk rakyat itu malah dicurigai.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan selama ini capres yang ia dukung sangatlah penyabar. Misalnya seperti disebut sebagai keturunan dari PKI, dan dituduh sebagai anti-Islam den berpihak kepada Tiongkok.

"Ketika isu PKI diangkat berapa tahun dia harus dizalimi, berapa tahun dia dizalimi dibilang anti islam, dan berapa tahun dibilang pendukung asing," tegas Erick Thohir di Gedung Bawasalu, Jakarta, Kamis (25/10).

Menurut bos Inter Milan ini, mungkin saja apa yan dikatakan Presiden Jokowi dengan menyebut politikus sontoloyo ingin menunjuukan dirinya juga punya hak diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kegelisahannya.

"Tentu beliau sebagai manusia ingin punya kesempatan menyampaikan diri (menyampaikan pandangan)," katanya.

Namun demikian Erick menduga ungkapan sontoloyo ini bukan bukti bahwa Presiden Jokowi geram. Karena dia tahu Presiden Jokowi orang yang sangat sabar.

Menurut Erick, ungkapkan sontoloyo ini bukanlah keceplosan. Presiden Jokowi sangat tahu tidak ingin masyarakat disuguhkan dengan politik-politik kebohongan. Misalnya mengkritik tidak menggunakan data.

"Kalau keceplosan tidak lah. Itu posisi jelas bahwa memang rakyat jangan selalu dibohongi," ungkapnya.

Dalam setiap pertemuan Presiden Jokowi juga selalu berpesan kepada tim kampanyenya untuk tidak melakukan kritik tanda adanya data dan fakta. Sehingga jangan menciptakan kegaduhan baru di masyarakat.

"Jadi beliau ingin menjaga seluruh tim kami taat dan tidak boleh hanya membuat stetmen tanpa fakta dan data. Apalagi membingungkan rakyat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan banyak politikus sontoloyo di Indonesia. Ia meminta masyarakat hati-hati terhadap mereka yang masuk kategori ini.

"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo," kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, (23/10).

Sebelum melontarkan pernyataan itu, Jokowi menjelaskan alasan pemerintah berencana mencairkan dana kelurahan tahun depan. Namun rencana ini oleh sejumlah pihak terutama kubu oposisi dinilai politis.

Padahal, menurut Presiden Jokowi, dana kelurahan ini ditujukan untuk kepentingan masyarakat di perkotaan setelah ada dana desa bagi penduduk pedesaan. Masyarakat bisa menggunakan dana kelurahan ini untuk memperbaiki jalan atau saluran air.

"Kok jadi ramai. Kami semua ingin agar untuk rakyat jangan dihubungkan dengan politik," tuturnya.

Agar terhindar dari tipu daya politikus sontoloyo ini Presiden jokowi menyarankan agar warga memperhatikan betul mana politikus yang baik dan yang tidak. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita