GELORA.CO - KPK menangkap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra dalam operasi tangkap tangan (OTT). Sunjaya ditangkap berkaitan dengan dugaan suap jual-beli jabatan. Seperti apa sepak terjang Sunjaya selama ini?
Sunjaya merupakan Bupati Cirebon terpilih pada Pilbup Cirebon 2018. Sunjaya berpasangan dengan Imron Rosyadi.
Sunjaya mengalahkan tiga pesaingnya dalam Pilbup Cirebon lalu. Sunjaya-Imron meraih 319.630 suara berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pilbup Cirebon yang dilakukan KPU Kabupaten Cirebon pada Juli 2018.
Sunjaya-Imron merupakan petahana yang maju di Pilbup Cirebon 2018. Sunjaya sempat cuti sebagai Bupati Cirebon untuk maju di Pilbup Cirebon. Saat itu, kursi kepemimpinan Sunjaya diduduki Selly Andriani Gantina, yang juga kader PDI Perjuangan.
Seusai rekapitulasi suara Pilbup Cirebon 2018, Sunjaya memimpin kembali Cirebon dan menunggu pelantikan sebagai Bupati Cirebon periode 2019-2024 pada 2019.
Sunjaya merupakan seorang purnawirawan TNI. Sunjaya pensiun sebagai anggota TNI pada 2012 dan memilih berpolitik. Dia menjatuhkan pilihannya dengan begabung ke PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Sunjaya memenangi Pilbup Cirebon periode 2014-2019. Saat itu, Sunjaya berpasangan dengan Tasiya Soemadi Gotas. Sunjaya pun sempat memimpin Kabupaten Cirebon sendirian karena wakilnya, Gotas, terjerat kasus korupsi dana bantuan sosial pada 2009-2012.
Gotas ditangkap tim Kejagung dan Kejari Cirebon pada April lalu berdasarkan hasil putusan Mahkamah Agung pada 17 September 2016. Kursi Wakil Bupati Cirebon yang ditinggalkan Gotas sempat diisi oleh politikus PDI Perjuangan, Selly Andriani Gantina, pada 2017. Kini Selly mundur lantaran maju sebagai caleg DPR RI.
Kini Sunjaya ditangkap KPK dalam OTT. Dia diduga menerima suap terkait jual-beli jabatan.
"Terkait dengan jual-beli jabatan," ucap Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan kepada detikcom, Rabu (24/10/2018).
Selain Sunjaya, ada enam orang lainnya yang diamankan. Namun KPK belum membeberkan identitas mereka. [dtk]