Ribuan Massa Aksi Bela Tauhid di Gedung Sate Serukan Tujuh Tuntutan

Ribuan Massa Aksi Bela Tauhid di Gedung Sate Serukan Tujuh Tuntutan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ribuan massa aksi bela tauhid memadati jalanan di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/10). Aksi ini dilakukan pasca kejadian pembakaran bendera HTI di Alun-Alun Limbangan, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

Adapun aksi tersebut merupakan menyerukan tujuh tuntutan atas kejadian yang telah melukai hati umat Islam. Koordinator Lapangan Gema Keadilan, Asep Ruswan Efendi mengatakan seluruh umat muslim menyampaikan keprihatinan terhadap kejadian pembakaran bendera tauhid.

Maka digelarlah aksi bela tauhid untuk menuntut dan memperjuangkan kalimat tauhid dan penegasan bendera hitam berlafad tauhid merupakan Panji Rasulullah SAW bukan milik organisasi tertentu atau identik dengan Hizbut Tahrir Indonesi (HTI).

"Tetapi ini aksi merupakan aksi damai yang jauh dari anarkis. Meskipun kita tersinggung dengan adanya pembakaran bendera tauhid," kata Asep di sela-sela kegiatan aksi bela Tauhid di depan Gedung Sate Bandung, Jumat (26/10).

Adapun tujuh tuntutan tersebut diantaranya:

1. Kami adalah Warga Muslim Jawa Barat yang memegang teguh Al Qur'an dan As Sunnah sesuai tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk hidup.

2. Kami adalah Warga Muslim Jawa Barat yang mengakui sekaligus mencintai NKRI yang berdasarkan Pancasila serta UUD 45.

3. Kami mengecam keras tindakan pembakaran Bendera bertuliskan Kalimat Tauhid yang telah dilakukan oknum Banser dan menuntut agar pelaku tindakan tersebut dapat diproses hukum secara Adil.

4. Kami mendukung penuh pernyataan MUI yang telah meminta kepada pihak pelaku pembakaran untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam, dan kami juga menuntut agar Pimpinan Pusat Ansor serta Banser bertanggung jawab serta benarbenar mampu membina, mengarahkan juga mengendalikan seluruh anggotanya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.

5. Kami warga Muslim Jawa Barat menyatakan Bendera Tauhid adalah merupakan milik seluruh umat Islam dan bukan milik salah satu organisasi manapun.

6. Kami meminta ketegasan sikap pemerintah serta aparat keamanan untuk melindungi simboI umat Islam sekaligus memberikan jaminan bahwa Bendera Tauhid dengan bertuliskan kalimat Laa Ilaa Ha illallah Muhammadar Rasulullah tidak selalu disangkut pautkan dengan gerakan Hizbut Tahrir Indonesia.

7. Kami menghimbau seluruh masyarakat agar selalu menjaga kondusifutas serta menjunjung tinggi aturan Hukum yang berlaku.

Sebagaimana diketahui aksi ini diikuti ribuan masyarakat dari berbagai organisasi masyarakat. Pantauan JawaPos.com seluruh peserta aksi membawa Panji Rasulullah atau Ar-Rayah dan Al-Liwa. Tak sedikit topi dan ikat kepala bertulis kalimat tauhid pun menghiasi aksi damai tersebut. Titik aksi pun dimulai dari Masjid Pusdai Jabar dan berkumpul menyerukan tuntutan di depan Gedung Sate Bandung. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita