Prabowo: Dolar Sudah Rp15 Ribu, Artinya Kemiskinan

Prabowo: Dolar Sudah Rp15 Ribu, Artinya Kemiskinan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyoroti kondisi bangsa yang saat ini dia nilai dalam keadaan kurang baik. Prabowo berpendapat Indonesia sedang dalam masalah besar dan sedang terjadi “pengkhianatan” di Tanah Air ini.

Ini diutarakan mantan Panglima Kostrad tersebut saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur Kamis 11 Oktober 2018.

"Pendapat saya, saya melihat ada suatu pengkhianatan terjadi. Pengkhianatan ini dilakukan oleh elite bangsa kita sendiri terhadap rakyatnya,” kata Prabowo saat berbicara di depan para peserta Rakernas.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, para elite sudah tidak berpikir kepentingan yang besar, tidak berpikir kepentingan rakyat. “Mereka berpikir kepentingan kelompoknya, dirinya, dan keluarganya sehingga terjadi suatu disconnect. Suatu jurang antara realita dan antara kehidupan di elite kita ini," lanjut Prabowo.

Menurut dia, situasi itu mengakibatkan Indonesia berada dalam kondisi yang janggal. Sebab, negara yang kaya dengan sumber daya, tetapi harus menyambung hidup dengan cara berutang.

Indonesia, Prabowo mencontohkan, memiliki bahan baku alumunium dan nikel, beserta sumber daya mineral, gas alam dan lain sebagainya. Mestinya dengan kekayaan itu, Indonesia mampu menjadi negara yang makmur. Tetapi, saat ini utang Indonesia justru semakin bertambah.

"Semua bahan ada. Semua komoditas yang hebat-hebat ada di kita. Tetapi kita sebagai bangsa bisa dikatakan kita ini tekor, kita adalah bangsa yang rugi. Kita bangsa yang hidup dari utang dan yang menyedihkan, banyak elite kita merasa hidup dari utang itu adalah biasa dan baik-baik saja," ujar Prabowo.

Maka, dia melanjutkan, Indonesia saat ini tidak bertambah kaya, tetapi justru tambah miskin. Dalam menguatkan ucapannya tersebut, Prabowo mengungkapkan salah satu indikatornya adalah harga nilai tukar rupiah yang semakin lemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dalam lima tahun terakhir, harga satu dolar Amerika yang semula berkisar Rp10 ribu, saat ini mencapai kisaran Rp15 ribu.

"Kalau satu dolar nilainya adalah katakanlah 10 ribu rupiah lima tahun yang lalu, kalau sekarang Rp15 ribu, berarti kita tambah miskin hampir setengah. Kita kerja yang sama, penghasilan yang sama, tapi sekarang nilainya tidak sama, nilainya sudah merosot setengah. itu arti kemiskinan," ujarnya.

Menurut Prabowo, apa yang disampaikannya itu dituangkan ke dalam tesisnya. Dia akan bertanggung jawab terkait apa yang dia sampaikan.

"Saudara bisa menganalisa. Saya berani menaruh tesis saya, hitam di atas putih. Mohon disanggah, kalau salah, saya yang pertama akan dibawa, kalau benar mohon karena kita manusia bisa benar," ujar Prabowo, yang dalam acara tersebut sempat melihat pameran produk-produk lokal hasil karya santri LDII. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita