Pilpres 2019 Terberat untuk Prabowo, Kubu Jokowi: Sudah Tahu Kenapa Masih Mau Maju

Pilpres 2019 Terberat untuk Prabowo, Kubu Jokowi: Sudah Tahu Kenapa Masih Mau Maju

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politisi Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Pilpres 2019 adalah hal terberat bagi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

"Dari tiga kali maju Pak Prabowo sebagai presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung Beliau, kami merasakan terus terang (Pilpres) ini adalah bobot terberat Beliau menjadi calon presiden," ujar Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Muzani kemudian membandingkan situasi politik jelang pilpres 2019 dengan pilpres yang diikuti Prabowo pada 2009 dan 2014.

Pada Pilpres 2009, menurut Muzani, tidak ada pengerahan kepala daerah untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden petahana.

Akan tetapi, pada pilpres kali ini banyak kepala daerah yang menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Senada dengan Ahmad Muzani, Juru Bicara Koalisi Adil Makmur, Andre Rosiade juga membeberkan alasan Pilpres 2019 jadi yang terberat bagi Prabowo.

Berbeda dengan Ahmad Muzani, Andre Rosiade menyebut frekuensi pemberitaan yang tak seimbang antara Prabowo dan Jokowi menjadi salah satu kendala.

"Kalau kita melihat media Pak Prabowo hanya 20 sampai 30 persen, 70 sampai 80 itu di Kubu Pak Jokowi," ujar Andre Rosiade seperti yang dikutip TribunnewsBogor.com dari saluran YouTube Kompas Tv, pada Minggu (13/10/2018).

Menurut Andre Rosiade, sulitnya memperoleh dukungan dari pengusaha juga jadi kendala bagi langkah Prabowo jadi presiden.

Pasalnya, kata Andre Rosiade, para pengusaha ini takut pada Jokowi sebagai capres petahana.

Bahkan para pengusaha ini harus sembunyi-sembunyi karena takut diancam jika ingin menyumbang dana ke kubu Prabowo-Sandiaga

"Lalu terus terang pengusaha pun takut menyumbang ke kita, karena mereka takut diancam anggarannya, sembunyi-sembunyi sumbangan ke kita," jelas Andre Rosiade.

Rupanya bukan hanya media dan pengusaha, pendeklarasian dukungan sejumlah kepala daerah di Indonesia juga membuat Pilpres 2019 semakin sulit bagi Prabowo Subianto.

Meski begitu, Andre Rosiade masih tetap optimisa dan yakin bahwa Pilpres 2019, Prabowo akan menyudahi laga nyapres yang ketiga kalinya ini dengan kemenangan.

"Ini tantangannya memang berat, tapi kami menyakini ini momentum kemanangan Prabowo," tambahnya.

Melihat sejumlah kendala tersebut, Andre Rosiade menyebut bahwa kubu Prabowo-Sandiaga ini seperti sedang dikepung.

"Kami merasa ada upaya pengepungan kepada Pak Prabowo, sehingga kemenangan itu tidak mudah dicapai," lanjutnya.

Mendengar pernyataan Andre Rosiade, juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Maman Abdurrahman kemudian memberikan tanggapan.

Menurut politisi Partai Golkar ini kalau memang terasa berat, sebaiknya Prabowo Subianto tidak usah kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019.

Ia pun mempertanyakan kenapa Prabowo masih mau maju di Pilpres 2019 padahal sudah tahu itu berat.

"Kalau sudah tahu berat ya jangan maju," sindir Maman Abdurrahman lewat sambungan telepon.

Lanjutnya, kubu Prabowo ini justru lebih sering menyindir pemerintahan Jokowi tanpa memberikan solusi.

Kemudian, Maman pun memberikan saran agar kubu Prabowo-Sandiaga untuk lebih mengdepankan ide dalam pembangunan.

"Makanya maksud saya saran saya kepada teman-teman yang di sana (kubu Prabowo), biar enak tugas kita, biar ringan tugas kita, biar plong, yang kita ke depankan itu ide-ide, gagasan, konten, program-program kerja, jadi tenang jalannya, gak stres, gak sedih," kata Maman Abdurrahman.

Meski sebagai lawan, Maman justru mengaku sedih mendengar keputusasaan kubu Prabowo-Sandiaga.

"Saya kan bacanya yang dibacakan mas Andre kan jadi nelongso saya," tambahnya.

Lebih lanjut, Maman mengatakan hambatan dan tantangan tersebut harus dijadikan sebagi sebuah proses yang harus dijalani.

"Dalam pertarungan pasti ada tantangan dan hambatan, jadikan itu sebagai proses yang kita jalani," jelas Maman.

Andre Rosiade pun menanggapi ucapan Maman yang sindir bahwa kenapa Prabowo masih mau maju di Pilpres 2019 padahal sdah tahu berat.

Tegas Andre, majunya kembali Prabowo menjadi calon presiden ini bukanlah karena ambisi tapi karena melihat kondisi bangsa sekarang.

"Karena Pak Prabowo melihat kondisi bangsa ini memprihatinkan, Pak Prabowi maju bukan karena ambisi beliau," ucap Andre Rosiade.

"Ini desakan masyarakat, inilah keinginan masyarakat yang menginginkan menyelamatkan bangsa ini," tambah Andre Rosiade.

Menurut Maman, ucapan Andre ini berbeda dengan keadaan yang sebenarnya yang terjadi di kubu Prabowo.

"Lah, bagaimana pak Prabowo mau ngurusin bangsa dan negara kalau ngurusin dia sendiri saja sudah pusing," tuur Maman.

Bahkan Maman juga menyebutkan ada beberapa internal kubu Prabowo menyebut Prabowo ini seperti tak serius untuk jadi capres.

"Tim-timnya saja sudah mulai bilang Pak Prabowo ini sudah tak serius main calon presiden. Mas Andi Arief bilang begitu, sekarang internal Partai Gerindra saja bilang ini berat sekali.

Jadi yang dibangun narasi-narasi yang pesimis, bagaimana kita mau menatap bangsa yang lebih baik kalau terus yang dibicarakan ini narasi yang pesimis?" tanya Maman geram.

Andre pun kembali menegaskan bahwa ia dan tim Prabowo-Sandi masih tetap optimis.

[tribun]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA