Pengunjuk Rasa di Medan Tuntut Banser Dibubarkan

Pengunjuk Rasa di Medan Tuntut Banser Dibubarkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dua bendera bertuliskan kalimat tauhid berukuran besar diarak di Kota Medan, Sumatara Utara (Sumut). Massa bergerak dari Stadion Teladan menuju Masjid Raya Al Mashun, Kamis (25/10). Aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) ini sebagai buntut pembakaran bendera oleh Banser NU saat Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu.

Massa kompak memakai busana serba hitam. Massa laki-laki dipisahkan dengan kelompok perempuan. Jumlahnya sekitar ratusan. Massa berbaris rapi. Setiap orang membawa bendera tauhid, baik Al Liwa' dan Ar Rayah. "Banser-banser, bubarkan, bubarkan," teriak massa.

Kecaman demi kecaman terhadap pembakaran bendera terus dikampanyekan dari orator di atas mobil komando. Kalimat takbir Allahu Akbar bersahutan di sela orasi. Ulama saling bergantian orasi. Semuanya berisi penolakan terhadap Banser yang dianggap telah menista agama. "Kami menuntut Banser dibubarkan," kata Ustaz Indra Suheri.

Di satu sisi, mereka menilai Banser tidak salah secara organisasi. Namun mereka menduga ada oknum yang ingin memecah belah Islam. "Ada pihak tertentu yang menunggangi agar terjadinya perpechan umat Islam secara internal. Perpecahan elemen bangsa umat Islam sebagai garda terdepan untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan NKRI," tukasnya.

Pembakaran bendera oleh oknum banser dianggap sebagai penghinaan terhadap akidah umat Islam. Sebab bendera itu adalah panji Islam. "Bendera tauhid bukan milik organisasi tertentu. Kalau kami cek ke Kemenkumham, Al Rayah dan Al Liwa ini tidak ada embel-embel Hizbut Tahrir," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengaku menyesalkan atas kasus yang diduga dilakukan oknum Banser tersebut."Saya menyayangkan," ujar Yaqut kepada JawaPos.com, Selasa (23/10).

Namun demikian, lanjut Yaqut, apa yang dilakukan oknum Banser adalah sikap spontan. Bahkan dia menduga ada pihak-pihak yang melakukan provokasi. "Saya yakin anak-anak ini melakukan juga karena spontan tanpa ada rencana sebelumnya. Atau memang ada yang sengaja memprovokasi," tegasnya.

Seperti diketahui, viral sebuah video menunjukkan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan aksi pembakaran bendera berkalimat Tauhid. Peristiwa berlangsung saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita