GELORA.CO - Anggaran triliunan rupiah untuk pelaksanaan annual meeting IMF dan Bank Dunia di Bali sesungguhnya demi ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Acara yang berlangsung di Bali selama tanggal 8 sampai 14 Oktober itu bukanlah karena pemerintah tidak prihatin dengan semua bencana alam yang terjadi di negeri ini.
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menegaskan, biaya hotel, konsumsi, pariwisata, serta infrastruktur jalan yang menelan angka fantastis itu sesungguhnya bukan hanya untuk IMF ataupun Bank Dunia sendiri.
Menurut dia, semua infrastruktur itu akan dimanfaatkan juga oleh masyarakat Indonesia sendiri.
"Infratruktur jalan, bukan cuman selesai setelah acara imf tutup, tapi masih bisa dipakai masyarakat Bali segala macam," tegasnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/10).
Budiman menjelaskan perlu diketahui, pada Kamis (11/10), ada 14 BUMN menandatangani nota kesepahaman investasi dan pembiayaan dengan investor serta lembaga keuangan lainnya senilai 13,5 miliar dollar AS atau senilai Rp202 triliun. Hal itu menurut Budiman juga keuntungan besar bagi Indonesia.
"Kontrak Rp202 triliun, itu menunjukkan apa? Ya biasa acara kita taruh modal dulu, lagi pula cuma bukan modal kita, juga dari IMF," tegasnya.[rmol]