Kompolnas Minta Masinton Tidak Sebar Isu Jenderal Bintang Tiga Mau Jatuhkan Kapolri

Kompolnas Minta Masinton Tidak Sebar Isu Jenderal Bintang Tiga Mau Jatuhkan Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mensinyalir ada upaya dari pihak-pihak luar Polri untuk memecah-belah soliditas di internal Korps Bhayangkara melalui tudingan jajaran jenderal bintang tiga ingin menjatuhkan Tito melalui isu-isu korupsi. 

"Kompolnas meminta agar pihak-pihak tersebut menghentikan tudingannya yang tak berdasar," kata Komisioner Kompolnas, Bekto Bekto Suprapto, dalam keteranganya, Kamis (18/10). 

Sebelumnya, anggota DPR RI Masinton Pasaribu menyebut ada jenderal bintang tiga yang telah kasak kusuk untuk mempercepat pergantian Kapolri melalui isu-isu yang dibangun saat ini, meski tak spesifik menyebut nama, namun pernyataan politisi PDIP itu mengarah kepada Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto. Masinton juga menyatakan jenderal bintang tiga juga membangun citra positif bersih dari korupsi agar bisa dianggkat menjadi Kapolri.

Arief sendiri baru saja mendapatkan satu bintang dipundak setelah Kapolri menunjuknya sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto yang naik jabatan sebagai Wakapolri setelah ada juga jenderal bintang tiga lain yang beru diangkat yakni Heru Winarko. Heru sebelumnya Deputi Penindakan KPK dan diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). 

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan, tak yakin bila internal Polri ada konflik.

"Saya tidak yakin ada (konflik). Mereka satu angkatan, dan kawan baik," kata Edi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis sore (18/10). 

Kendati demikian, Edi berpendapat, Masinton tentu memiliki alasan dan bukti soal adanya penghianat di internal Polri. Oleh karenanya Edi berharap agar pernyataan itu harus dibuktikan dengan harapan agar tidak membingungkan masyarakat. 

"Karena citra Polri harus dijaga," tandasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita