Kenapa Adhie Massardi Tak Mau Buru-Buru Bela Ratna Sarumpaet?

Kenapa Adhie Massardi Tak Mau Buru-Buru Bela Ratna Sarumpaet?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketika kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet merebak, banyak orang bertanya-tanya kenapa Adhie M Massardi tidak ikut memberikan pembelaan sebagaimana dilakukan banyak tokoh oposisi dan aktivis pergerakan.

Adhie dikenal sangat vokal. Tapi dalam kasus Ratna, kenapa kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu tak mau buru-buru menyampaikan pembelaan?

"Sejak awal saya yakin polisi canggih, dan terbukti memang canggih. Polisi bisa mengungkap kasus penganiayaan Ratna," kata Adhie kepada redaksi, Rabu (10/3).

Terungkapnya kebohongan kasus Ratna oleh kepolisian, kata Adhie, menunjukkan bahwa korps Bhayangkara bisa mengungkap sebuah kasus dengan cepat. Untuk membuktikan benar salah Ratna dianiaya, polisi misalnya bergerak cepat mendapatkan call data record (CDR), data transaksi perbankan dan cctv rumah sakit dimana Ratna menjalani pengobatan.

Adhie memaklumi langkah-langkah yang ditempuh kepolisian. Tapi pelajaran pertama dari kasus Ratna, kata dia, bahwa semua kasus bisa diungkap dengan mudah oleh polisi.

"Nah, jadi pertanyaan kenapa kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini berlarut-larut. Apakah terlalu rumit atau karena polisi tidak mau mengusut?" sambung dia.

Soal sikap Ratna, Adhie menduga timbul lantaran sikap kepolisian yang selama ini tidak peduli terhadap persekusi dan ancaman yang dialami dan dipersoalkan Ratna.

"Sehingga muncul respons negatif. Dia kecewa dan marah kemudian melakukan itu untuk mencari perhatian. Dan sekarang dijawab sendiri oleh kepolisian bahwa faktanya mereka bisa dengan cepat mengungkap kasus," papar Adhie.

Meski demikian, kata jurubicara presiden era Pemerintahan Gus Dur ini, kalangan aktivis pergerakan tidak respek dengan perilaku Ratna. Perjuangan yang dilakukan Hariman Siregar, Rizal Ramli dan para aktivis pergerakan lainnya, kata dia, adalah hal-hal nyata untuk kemaslahatan masyarakat, keadilan, kemanusiaan dan hak asasi manusia.

"Dalam konteks Ratna Sarumpaet, (pembelaan) teman-teman pergerakan lebih karena kita sensitif terhadap pelanggaran kemanusiaan. Ini pelajaran keduanya. Tapi yang kami perjuangan hal-hal nyata, bukan kebohongan. Kami menentang kebohongan oleh siapapun bahkan oleh teman sendiri. Tentu ada sanksi bagi siapapun yang telah menyimpang dari kaidah pergerakan," tukas Adhie.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA