Kasus Penjarahan di Toko Wilayah Terdampak Gempa Sulteng Jadi Pemberitaan Televisi Jepang

Kasus Penjarahan di Toko Wilayah Terdampak Gempa Sulteng Jadi Pemberitaan Televisi Jepang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah media besar di Jepang mengungkapkan jumlah meninggal akibat gempa bumi 7,7SR disertai tsunami di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah melebihi 1.200 orang.

Usai gempa dan tsunami terjadi penjarahan toko-toko juga ikut diberitakan media di Jepang.

"Kerusakan akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Indonesia Sulawesi Tengah semakin meluas, dan yang meninggal melebihi 1.200 orang. Di daerah yang terdampak, air dan makanan langka, dan di supermarket ada kegiatan penjarahan berturut-turut," ungkap TV Asahi dalam pemberitaannya pagi ini waktu Jepang.

"Selain gempa bumi juga tsunami setinggi 6 meter menghantam daerah pantai," kata TV Asahi.

"Ada daerah di mana ketinggian tsunami 6 meter diamati. Media lokal melaporkan bahwa 1.203 orang telah meninggal sejauh ini," ujarnya.

Di daerah bencana, jalan terputus dan sulit untuk memahami situasi kerusakan, sehingga jumlah korban dapat meningkat lebih banyak.

"Di lokasi kejadian bencana ada kekurangan bahan yang diperlukan untuk hidup seperti air dan makanan, dan pengaruh serius diberikan kepada penduduk sehingga muncul serangkaian tindakan menjarah yang menyerang toko-toko swalayan dan membawa barang-barang tersebut," ungkapnya.

Seorang warga Jepang yang dihubungi Tribunnews.com, Jiro Kumano yang sering menjadi pemerhati Indonesia menyatakan keprihatinannya akan penjarahan tersebut.

"Memang kalau kelaparan kita dalam keadaan sulit," kata dia. [tribun]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA