Jokowi Minta Masyarakat Tak Persoalkan Hal Kecil di Palu, Suryo Prabowo dan Said Didu Beri Tanggapan

Jokowi Minta Masyarakat Tak Persoalkan Hal Kecil di Palu, Suryo Prabowo dan Said Didu Beri Tanggapan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekretaris Kabinet (Setkab) melalui situs resmi miliknya mengatakan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak melihat adanya aksi yang ditudingkan sejumlah pihak terkait penjarahan.

Penjarahan yang terjadi pasca gempa dan tsunami di Donggala, Palu tersebut dikatakan Jokowi tidak harus dipermasalahkan.

Presiden pun mengimbau masyarakat agar dalam keadaan darurat seperti ini jangan mempermasalahkan hal-hal kecil yang sebetulnya tidak menjadi masalah dasar di sini.

Menanggapi hal tersebut, Purnawirawan Suryo Prabowo memberikan komentar melalui Twitter miliknya @marierteman, Selasa (2/10/2018).

"bila yang besar tdk terlihat

dan yang kecil tdk blh dilihat.

lalu blh nya ngliat apa pak ?!?," kicau Suryo Prabowo sambil mentautkan berita dari Setkab.



Imbauan dari Presiden itu juga digunakan Muhammad Said Didu untuk menjawab netizen @Umar_Hasibuan.

Mulanya, akun tersebut menuliskan soal penjarahan yang terjadi di Palu.

Ia juga mentautkan foto orang yang diduga menangkap penjarahan ATM.

"Barusan di WA adik saya yg tugas di Polda Palu ini dia dan timnya menangkap orang yg menjarah ATM," kicau netizen tersebut.

Menjawab dari netizen, mantan Stafsus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu mengatakan untuk tidak mempermasalahkan hal kecil tersebut sesuai dengan arahan Jokowi.

"Kata pemimpin kita, tdk ada penjarahan di sana dan hal seperti ini masalah kecil," tulis Said Didu melalui Twitter @saididu.



Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Sekretaris Kebinet (Setkab) melalui Twitter resmi @setkabgoid memberikan penjelasan soal tudingan penjarahan.

Akun tersebut menuliskan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak melihat adanya aksi yang banyak ditundingkan terkait penjarahan.

"Presiden @jokowi mengaku tidak melihat adanya aksi yang dituding sejumlah pihak sebagai penjarahan paska terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) lalu," tulis akun @Setkabgoid, Senin (1/10/2018).



Sebelumnya, beredar berita yang menyatakan diperbolehkannya masyarakat Palu mengambil barang di minimarket pasca gempa dan tsunami.

Pada berita tersebut, Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan jika masyarakat boleh mengambil barang di minimarket karena ditanggung pemerintah.

Namun, Mendagri memberi bantahan jika bukan menjarah minimarket yang ia maksudkan.

"Tidak begitu (sebenarnya) berita yang ditulis," kata Tjahjo melalui keterangan tertulis, Minggu (30/9/2018) yang dikutip dari Kompas.com.

Pernyataan sebelumnya dikemukakan saat Tjahjo Kumolo meninjau lokasi gempa namun hampir semua toko tutup dan listrik padam.

"Dalam rapat saya minta pemda fasilitasi beli minuman, makanan, di toko yang jual.

Berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit.

Cari yang punya toko, dibeli dulu dan saya minta pengawalan Satpol PP dan Polri kemudian bagikan makanan tersebut," lanjut Tjahjo.

"Karena darurat listrik mati dan bantuan baru masuk malam dari daerah tetangga.

Kondisi darurat. Makanan, minuman belum masuk.

Dan saya minta langsung ke gubernur. Beli minuman dari toko yang tutup. Uang gotong royong. Kemendagri ikut beli juga," lanjut Tjahjo. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita