Jokowi Bicara Rekam Jejak Capres di Kampus UKI, Bawaslu: Bukan Kampanye

Jokowi Bicara Rekam Jejak Capres di Kampus UKI, Bawaslu: Bukan Kampanye

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyelipkan ajakan agar memilih calon presiden berdasarkan rekam jejak, saat memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.

Ketua Bawaslu Abhan, merespons pidato Jokowi yang berbau kampanye itu. Menurut Abhan, pidato Jokowi itu sementara dinilai hanya sebagai ajakan untuk memilih di Pilpres 2019 kepada warga. Tanpa menyebut siapa kandidatnya.

"Ya kalau saya kira itu kan sementara ucapan itu, ini kan artinya melakukan bahwa masyarakat untuk bisa memilih calon presiden yang ada ini dengan melihat yang terbaik yang mana. Kira-kira gitu kan. Saya lihat saat ini unsur tadi, unsur kampanye belum ada, belum masuk," ucap Abhan di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/10). 

Abhan mengatakan, kunjungan capres-cawapres atau timses ke lembaga pendidikan seperti kampus atau pesantren boleh saja, asalkan tidak ada unsur kampanye yang salah satunya ajakan untuk memilih kandidat tertentu.

"Kalau kunjungan silatrahmi ke lembaga pendidikan sebatas memang itu silaturahmi, tidak ada substansi kampanye memang enggak masalah. Tetapi kalau ada unsur kampanyenya itu bagian dari pelanggaran," tuturnya. 

"Kenapa? Bahwa pelaksanaan tim kampanye peserta pemilu dilarang menggunakan fasiltas pendidikan dan tempat ibadah untuk berkampanye," imbuh Abhan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyelipkan pesan agar memilih capres berdasarkan rekam jejak, sambil mengingatkan jangan saling berseteru gara-gara beda pilihan

"Silakan pilih yang terbaik. Ada pilihan presiden A atau B silakan pilih. Kontestasi politik itu adu ide, gagasan, adu program. Dan lihat, dilihat juga dalam pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, dilihat rekam jejak, track record," ucap Jokowi di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita