Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat Soal Pembakaran Bendera Tauhid

Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat Soal Pembakaran Bendera Tauhid

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ustaz Adi Hidayat memberi pesan kepada semua pihak agar bisa berpikir jernih menyikapi kasus pembakaran bendera tauhid di Kabupaten Garut. Dia tidak ingin masalah ini semakin besar dan menimbulkan konflik yang lebih luas. 

"Tentu setiap muslim menyayangkan peristiwa yang dimaksud dan setiap jiwa yang beriman akan memberi perasaan menolak untuk itu semua dan kami memberi pesan dengan semua ini supaya peristiwa tersebut tidak terjadi di masa depan," kata Adi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (24/10/2018). 

Dia juga meminta semua pihak untuk menyikapi masalah ini secara bijak. Jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah kehidupan bernegara. 

"Kemudian (masalah ini) disikapi oleh seluruhnya dengan jernih, tertib sehingga tidak memicu isu yang lebih luas lagi dan memberikan konflik yang lebih meluas. Untuk itu kita sikapi dengan sikap terbaik," ucapnya. 

Adi melanjutkan, pihak kepolisian harus bisa menyelesaikan masalah ini bila ada unsur pidana. "Bila itu masuk dalam pelanggaran pidana cukup diselesaikan persoalan pidana. Kalau itu, terkait kurangnya (ilmu) nilai keislaman diberi pemahaman yang baik agar lebih mengerti," ucapnya. 

Terlepas dari itu, menurut Adi, ada hikmah besar bagi umat muslim Indonesia atas peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut. Dengan peristiwa ini umat muslim Indonesia lebih dipersatukan. 

"Mudah-mudahan dengan peristiwa ini hikmah besarnya, muslim lebih dipersatukan untuk lebih mengenal kepada syiar agamanya. Dan yang terbaik syiar ini dibawa untuk kemaslahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga jadi pelajaran buat kita," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid terjadi saat perayaan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Limbangan, Garut pagi (22/10/2018) kemarin. Video pembakaran bendera itu viral di media sosial dengan keterangan oknum anggota Banser yang membakar. 

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas langsung menelusuri video tersebut. Gus Yaqut mengatakan anggotanya melihat bendera tersebut sebagai simbol bendera HTI ormas yang sudah dibubarkan pemerintah.

Polisi sendiri sudah menyatakan bahwa itu merupakan bendera HTI. Itu bendera HTI," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (24/10/2018).

Dedi mengatakan polisi mendapati cukup banyak temuan penggunaan bendera serupa dalam aksi yang dilakukan HTI. Polisi sudah mengidentifikasi dokumen-dokumen yang dimiliki HTI.

"Kan banyak fakta yang menyebutkan dari dokumen-dokumen foto di media sosial yang bisa dilihat kan. Kantor pusat dewan sebelum dia dibubarkan. Bendera itu kan dipakai simbol oleh mereka. Dalam segala aktivitas kegiatannya, mereka selalu menggunakan itu," ujar Dedi. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA