Ini Kata Bawaslu Soal Viral Anak Sekolah Teriak Ganti Presiden

Ini Kata Bawaslu Soal Viral Anak Sekolah Teriak Ganti Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Beredar video dan gambar anak kecil serta anak-anak sekolah yang ikut mengampanyekan gerakan 2019 ganti presiden. Bawaslu mengatakan melibatkan anak dalam politik merupakan cara yang tidak benar.

"Dalam Undang-Undang tidak ada aturanya keterlibatan anak, jadi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tidak mengatur soal itu. Tapi bukan berarti dapat mempergunkaan anak, itukan cara-cara tidak benar," kata Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, saat dihubungi detikcom, Senin (15/10/2018).

Namun, terkait video tersebut Fritz mengatakan hal tersebut bukan merupakan kampanye. Hal ini karena menurutnya Undang-undang telah mengatur siapa saja yang dapat melakukan kampanye.

"Bukan (masuk kampanye), karena UU telah mengatur siapa saja yang dapat melakukan kampanye," kata Fritz.

Fritz mengatakan yang dapat melakukan kampanye yaitu partai politik peserta pemilu dan pasangan peserta pemilu. Sehingga menurutnya, yang dilakukan masyarakat adalah bentuk dari ekspresi.

"Devinisi kampanye kan sudah disampaikan, siapa yang dapat melaksanakan kampanye adalah tim kampanye pasangan peserta pemilu atau orang-orang yang telah ditunjuk itu yang dapat melakukan kampanye," kata Fritz.

"Apakah itu termasuk ke kampanye, karena kegiatan kampanye sudah ditentukan siapa saja yang dapat melakukan kampanye yang lain itu sebagai penyampaian ekspresi," sambungnya.

Menurutnya, apakah hal ini masuk sebagai bentuk ekspolitasi anak, maka hal tersebut dapat dilihat dari peraturan perlindungan anak.

"Apakah ini bagian dari eksploitasi anak atau memaksa mereka untuk ikut serta melakukan kegiatan anak itu harus dilihat dari perlindungan anak," tuturnya.

Sebuah video beredar di Instagram soal sekumpulan anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka berteriak-teriak 'ganti presiden'. Mereka berada di sebuah pelataran gedung, yang belum diketahui lokasinya.

Dalam video itu terlihat beberapa orang dewasa. Salah satunya memimpin untuk memberikan aba-aba. Awalnya ia meminta anak-anak ini meneriakkan takbir ke hadapan kamera. Kemudian pria tersebut mulai meneriakkan soal '2019 ganti presiden'. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita