Habib Bahar: Gubernur Olly Bayar Preman Hadang Saya di Bandara

Habib Bahar: Gubernur Olly Bayar Preman Hadang Saya di Bandara

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Habib Bahar menuding Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey sebagai biang penghadangan dirinya dan Habib Hanif di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin 15 Oktober 2018 lalu.

Pemilik nama lengkap Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith itu mengaku ditolak dan dihadang di Palu lantaran tidak mendukung Jokowi.

“Saya dan Habib Hanif ditolak di tanah kelahiran saya. Kenapa? Karena saya bukan pendukung Jokowi, makanya saya ditolak,” ucap pria kelahiran Manado, 23 Juli 1985 itu dalam ceramahnya yang diunggah di akun Youtube Dakwah Islam pada 21 Oktober 2018.

Video berdurasi 20 menit 40 detik itu diberi judul “Geger!! Setelah Di Hadang Di Manado, Habib Bahar Tambah Semangat Dalam Berdakwah.”

Dalam video tersebut, Habib Bahar menegaskan, seandainya dirinya adalah pendukung Jokowi, maka dia tidak akan ditolak di tanah kelahirannya.

“Andaikan saya Projo, andaikan saya dukung Jokowi, gak bakal ada yang masuk ke bandara bawa parang,” imbuhnya.

Penceramah berambut gondrong itu mengatakan, penolakan dirinya dan Habib Hanif di Manado sangat politis. Padahal, dia hanya datang untuk menghadiri haul ke-7 ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith di Masjid Habib Alwi bin Smith, Karame, Manado.

Pria berusia 33 tahun tersebut menegaskan bahwa dia adalah putra Manado. Ayah, kakek, dan neneknya dikubur di tanah Manado.

Menurutnya, para penghadang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat adat Minahasa tidak mewakili masyarakat Kristen di Manado.

Dikatakannya, umat Kristan dan umat Islam di Manado hidup rukun selama ratusan tahun. Bahkan, dia mengklaim Manado sebagai kota yang paling toleran di Indonesia.

Ketika Idul Fitri, lanjutnya, penganut agama Kristen ikut membantu menjaga keamanan masjid. Begitu pun sebaliknya, ketika umat Kristen merayakan Natal, umat Islam menjaga gereja.

Ia mengaku sudah tujuh kali melakukan acara haul ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith. Namun baru sekarang kedatangannya ditolak.

“Jadi kemarin (penghadangan) itu mereka tidak mewakili masyarakat Kristen Manado, tetapi itu adalah preman-preman bayaran, ormas-ormas bayaran,” tegasnya.

Ia mengaku tidak takut menyebut nama orang yang membayar preman untuk menghadangnya. Sebab bukan dia tidak suka neko-neko atau menututup-tutupi.

“Dibayar sama siapa? Mereka dibayar oleh Olly. Siapa itu Olly? Gubernur Sulawesi Utara dari PDI,” tegasnya.

Ia lantas menceritakan kronologi penghadangan dirinya dan Habib Hanif di bandara. Kala itu, dia dan Habib Hanif dibawa ke salah satu ruangan di bandara. Di tempat itu, keduanya disuruh kembali ke Jakarta dengan alasan tidak kondusif.

Ia mengaku heran ketika dilakukan pertemuan, justru pejabat Pemprov Sulut yang lebih ngotot memulangkannya bersama Habib Hanif ke Jakarta.

“Saya kaget, orang Pemprov lebih ngotot pengen memulangkan saya daripada ormas-ormas yang menghadang saya,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Habib Bahar meminta untuk dipertemukan dengan ketua-ketua ormas yang menolak kedatangannya.

Ia ingin melihat wajah ketua-ketua ormas yang selalu teriak-teriak ‘bakar si Bahar’, ‘bunuh si Bahar’.

Namun begitu masuk ruangan dan ketemu Habib Bahar serta Habib Hanif, mereka malah menyapa dengan sangat sopan.

“Padahal saya ngarep waktu itu saya dibunuh di situ. Saya ngarep dipukul. Saya mau lihat. Ternyata tidak. Di bawah kayak anjing menggonggong, di atas kayak kucing basah ketemu siapa. Akhirnya ngobrol dengan baik, sopan santun,” tegasnya.

Ia mengaku menolak tegas keinginan Pemprov Sulut dan ormas yang menghadangnya untuk kembali ke Jakarta. Sebab, kedatangannya ke tanah kelahirannya hanya untuk menghadiri haul ayahnya, bukan untuk berpolitik.

“Saya tidak akan pulang, saya tetap akan hadiri haul saya punya abah atau saya mati. Itu pilihannya. Tidak ada pilihan lain,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey terkait tudingan Habib Bahar.

Berikut video ceramah Habib Bahar yang menuding Gubernur Olly sewa preman untuk menghadangnya di bandara:

[ps]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA