Giliran Ormas Islam Belitung Tolak Yaqut GP Ansor

Giliran Ormas Islam Belitung Tolak Yaqut GP Ansor

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Setelah Gerakan Urang Melayu Bangka (GUMB) menolak kegiatan Kirab Satu Negeri yang akan dilakukan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangka Belitung di Kota Pangkalpinang, sekaligus menolak kedatangan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, kini giliran sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Ummat Islam Belitung bertindak sama.

Kirab Satu Negeri yang akan digelar di Belitung, Jum’at (12/10/2018) hari ini ditentang keras. Mereka menilai, Negeri Laskar Pelangi sudah dalam kondisi kondusif. Apalagi Kirab tersebut mendapat penolakan di sejumlah daerah. Sehingga, diduga akan menimbulkan konflik. Maka dari itu, organisasi masyarakat yang bertanda tangan sebanyak belasan orang ini menolak kegiatan itu.

Kasbiransyah salah satu tokoh masyarakat yang menolak adanya kirab ini mengatakan, penolakan tersebut dilatar belakangi GP Ansor dan Banser yang sering menghalang-halangi para ulama saat berdakwah.

Dia menjelaskan hal yang paling mencolok, saat Habib Rizieq Shihab hendak berdakwah di Pangkal Pinang. Waktu itu, ada penolakan dari GP Ansor Babel. Dan di Kabupaten Belitung ada penolakan saat Ustadz Felix Siauw berdakwah.

“Dengan dasar itulah, kita melakukan penolakan. Dan, kami sudah mengirim surat ke Polres Belitung agar tidak mengizinkan acara Kirab Nusantara yang dilaksanakan oleh GP Ansor dan Banser,” kata Kasbiransyah, kamis (11/10/2018).

Meski begitu, Kasbiran dan rekan-rekannya tidak mempermasalahkan GP Ansor dan Banser Kabupaten Belitung untuk menggelar acara, seperti pengajian rutin, istogosha dan kegiatan lainnya.
“Kami tidak mempermasalahkan GP Ansor dan Banser membuat acara. Asal jangan sampai ada Yaqut dan Masmuni didalamnya,”pungkas Kasbiransyah.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Belitung Aldi Reynaldi mengatakan, dirinya enggan berkomentar banyak mengenai ada penolakan tersebut. Meski mendapat penolakan, acara Kirab Nusantara tetap dilaksanakan.

“Acara tetap kita laksanakan. Namun, untuk lokasi masih dirahasiakan. Kita minta maaf, jika pimpinan kami (Yaqut dan Masmuni) dinilai bersalah. Tujuan acara ini baik, yakni untuk kesatuan NKRI,” kata Aldi. [rakyatpos]


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita