Bukan Malas Kampanye, PSI Sebut Prabowo Bisa Baca Tanda Zaman kalau Hampir Pasti Kalah

Bukan Malas Kampanye, PSI Sebut Prabowo Bisa Baca Tanda Zaman kalau Hampir Pasti Kalah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kecewa dengan capres yang diusungnya, Prabowo Subianto. Menurut Andi, Prabowo terkesan 'ogah-ogahan' melakukan kampanye. Tidak seperti wakilnya Sandiaga S Uno.

Menanggapi kritik Andi tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni tidak sependapat. Menurut Antoni, strategi Prabowo sudah tepat.

‎"Sebagai politikus senior, Pak Prabowo lebih realistis. Beliau sudah sepuh, sudah ikut Pilpres berkali-kali. Jadi, beliau sudah bisa membaca tanda-tanda zaman. Kalau sudah hampir pasti kalah, kenapa harus capek-capek keliling daerah. Habiskan uang, waktu dan tenaga," ujar Antoni saat dihubungi, Sabtu (13/10).

Antoni menambahkan, rajinnya Sandiaga Uno melakukan ‎karena ada misi sendiri di Pilpres 2024. Sehingga nantinya Sandiaga akan mendapat keuntungan lebih populer untuk bisa berlaga di Pilpres 2024 mendatang.

‎"Sementara itu Sandi juga sangat cerdas. Beliau rajin keliling ke daerah-daerah, sebenarnya lebih untuk investasi politik pribadinya di tahun 2024. Dia sudah mulai kampanye Pilpres 2024 dari sekarang," katanya.

Sehingga Antoni menduga, kampanyenya Sandiaga hanya untuk mencari panggung di Pilpres 2024. Alasannya pun Antoni duga sangat logis, karena petahana sulit dikalahkan. Sehingga dia sengaja mencari panggung dengan meningkatkan popularitasnya untuk 2024.

"Pasti Sandi akan menjadi calon Presiden paling tinggi popularitasnya untuk menggantikan Pak Jokowi pada Pilpres 2024. Sandi punya otak dagang. Dia juga realistis, sulit menang pada Pilpres sekerang. Tujuannya jangka panjang 2024‎," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mempertanyakan keseriusan Prabowo untuk menjadi kepala negara di Indonesia. Pasalnya saat ini yang terlihat aktif untuk berkampanye adalah Sandiaga Uno.

"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu Sandiaga Uno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang seriu ini mau jadi Presiden," ujar Andi Arief.

Menurut Andi, apabila Prabowo terus berdiam diri tanpa melakukan kampanye, hampir bisa dipastikan pasangan penantang bakal kalah di Pilpres 2019. Pasalnya tidak ada rumusnya orang yang malas kampanye akan menang.

Waktu enam bulan yang tersisa saat ini dalam politik terlalu pendek. Sehingga Prabowo diharapkan sesegera mungkin untuk melakukan kampanye seperti Sandi.

"Pak Prabowo harus keluar dari sarang Kertanegara, kunjungi rakyat. Sapa, peluk, cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yang sulit ini," pungkasnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita