Arief Puyuono Gerindra: Budiman Sujatmiko Politikus Sontoloyo

Arief Puyuono Gerindra: Budiman Sujatmiko Politikus Sontoloyo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyentil politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Budiman Sujatmiko. Arief tidak terima dengan pernyataan Budiman, bahwa tidak selesainya kasus HAM di era Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, lantaran ada orang dekat capres penantang yang tidak mau.

"Tolong Budiman Sujatmiko sebutkan nama-nama kelompok masyarakat yang dekat Prabowo yang menghalangi membuka kasus HAM masa lalu. Jangan asbun doang dan bersolek dengan kata-kata saja ya," kata Arief, dalam siaran persnya, Kamis, 25 Oktober 2018.

Mantan aktivis 98 itu mengaku, tidak ada masalah kalau pemerintah ingin menggelar pengadilan HAM. Agar publik tahu, siapa sebenarnya yang melanggar. Masih ada waktu bagi pemerintah, untuk membuatnya.

Arief memberi garansi, bahwa Prabowo tidak akan mempersoalkan. Ia bahkan menyinggung soal korupsi pengadaan bus Transjakarta, yang terjadi di era Jokowi masih menjadi gubernur DKI.

"Jadi ya Budiman Sujatmiko jangan jadi politikus sontoloyo seperti yang dikatakan oleh Joko Widodo bahwa banyak politikus sontoloyo yang suka memanfaatkan saat-saat tahun politik untuk kepentingan sesaat saja," katanya.

Dia melihat, Budiman kesusahan untuk mengangkat prestasi Jokowi di bidang ekonomi. Sehingga membuat pernyataan seperti itu.

"Betul juga kangmas Joko Widodo bilang ada politikus sontoloyo ternyata Budiman Sujatmiko yang politikus sontoloyo," ujarnya.

Sebelumnya, Budiman mengatakan bahwa ada kelompok masyarakat yang tidak ingin kasus HAM ini terselesaikan.

"Ada sebagian kelompok masyarakat yang diduga terindikasikan dekat dengan capres penantang Pak Jokowi yang menentangnya. Yang diduga dekat dengan capres penantang Pak Jokowi menentangnya sejak awal," kata Budiman menanggapi rapor merah penanganan HAM 4 tahun pemerintahan Jokowi oleh Kontras dan Komnas HAM, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2018. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita