Amblas 5 Meter, 1.203 Warga Perumnas Balaroa Diperkirakan Terkubur

Amblas 5 Meter, 1.203 Warga Perumnas Balaroa Diperkirakan Terkubur

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perumnas Balaroa yang terletak di Kota Palu menjadi salah satu wilayah terdampak gempa 7,7 Skala Richter dan tsunami paling parah. Hal itu dikarenakan lokasi ini dilalui sesar Palu Koro, patahan pemicu gempa dahsyat di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Wilayah ini rata dengan tanah, bahkan terendam lumpur hitam. Saat gempa terjadi, tanah Perumnas Balaroa amblas sedalam lima meter. Namun, ada juga yang permukaan tanahnya naik setinggi rumah. Hal ini mengakibatkan 744 rumah tertimbun.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan lebih dari 1.200 orang tertimbun reruntuhan di lokasi ini. Namun, data ini masih sebatas perkiraan dan belum menjadi rilis resmi BNPB.

"Di beberapa media menyebutkan jumlah korban 1.203. Tetapi itu bukan resmi yang keluar dari posko tanggap darurat. Itu adalah data perkiraan," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Senin (1/10).

Sutopo menuturkan, sejauh ini Perumnas Balaroa terbilang masih terisolasi. Sebab akses menuju lokasi tersebut sangat sulit.

Bahkan pengiriman alat berat untuk evakuasi juga masih terkendala. Oleh karena itu, proses evakuasi di lokasi tersebut sejauh ini masih dilakukan secara manual, tanpa alat berat.

"Proses evakuasinya memang sulit kondisinya. Ini berulang dan sampai kemarin evakuasi masih dilakukan secara manual," jelas Sutopo.

"Alat berat dikerahkan di sini juga kesulitan. Akses menuju ke sini juga mengalami kesulitan. Dan kami tidak tahu korban masyarakat yang tertimbun berada di mana," sambungnya.

Meski demikian, Sutopo memastikan tim SAR gabungan tetap melakukan evakuasi di wilayah Perumnas Balaroa. Mereka akan memastikan seluruh korban yang tertimpa reruntuhan bisa dievakuasi. [jpc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA