Tentang Prabowo dan RRC

Tentang Prabowo dan RRC

Gelora News
facebook twitter whatsapp


Oleh ; Hatta Taliwang*

Bagaimana kalau Prabowo menghadiri undangan Dubes Rusia? Undangan dari Dubes Korut? Undangan Dari Dubes Viet Nam atau Dubes Kuba?

Untuk acara yang sama, apakah tuan-tuan yang anti komunis akan sama reaksinya atas kehadiran Prabowo di Undangan Dubes RRC? Kan tidak se sensi urusan dengan RRC kan ? Ini urusan diplomasi biasa saja. Kok sensi banget.

Maka pakai akal sehat saja. Hubungan RI dengan RRC kan sudah terbuka. Bukan seperti Israel yang masih terlarang. RRC berkepentingan membuka hubungan diplomasi dengan calon Pemimpin RI. Itu artinya Prabowo sudah masuk dalam hitungan negara besar seperti RRC. Pendukung Prabowo mestinya bangga dong.

Sementara Prabowo merasa penting membuka hubungan baik dengan semua negara, apalagi itu negara besar seperti AS, Inggris, Jepang termasuk RRC. Kenapa?

Karena negara-negara besar dan kuat itu punya pengaruh riel di dunia. Tak mungkin kita kucilkan diri. Masalahnya nanti kalau Prabowo terpilih, disitu adu kelihaian diplomasi khususnya dengan RRC. Siapa memanfaatkan siapa?. Prabowo dengan trackrecordnya sebagai nasionalis sejati tentu punya kalkulasi dan saya yakin timnya tidak akan sembrono hadapi RRC. 

Justru yang seharusnya dikritisi itu bagaimana rezim sekarang menghdapi RRC. Menempatkan diri sejajar atau sebagai jongos. Secara ideologi, budaya dan ekonomi Indonesia siaga atau melempem bin loyo kah dalam hadapi penetrasi RRC?

Mari proporsional. Jangan campur aduk kemarahan atas kelakuan sebagian konglomerat keturunan China di Indonesia, kemarahan atas lemahnya sikap Pemerintah terhadap RRC dalam soal investasi, kemarahan atas kesenjangan ekonomi, kemarahan atas PKI *dicampur aduk dengan urusan taktis politis dan diplomasi capres Prabowo Subianto terhadap RRC.* 

Prabowo kita evaluasi urusannya dengan RRC nanti kalau terpilih sebagai Presiden dan saat mulai menjalankan politik Luar Negerinya. Bukan dicurigai dari sekarang. Jadi jangan keburu baper lah. [tsc]

*) Direktur Institute Soekarno-Hatta

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA