Tanggapi Polemik Impor Beras, Fadli Zon: Menteri Tukang Impor Harus Dicopot

Tanggapi Polemik Impor Beras, Fadli Zon: Menteri Tukang Impor Harus Dicopot

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menanggapi cuitan politikus Partai Demokrat, Zara Zettira soal polemik impor beras.

Hal itu disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, @fadlizon, yang ditulis Kamis (20/9/2018).

Awalnya, Zara Zettira mengutip pernyataan Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Ono Surono yang menyebut Kementerian Perdagangan hanya mau mengurus impor beras saja.

Menurut Ono Surono, Kemendag tidak mau tahu produksi padi, stok cadangan beras, hingga masalah harga dan gudang beras yang sudah penuh.

Sehingga, Ono Surono mengusulkan agar nama Kemendag diganti menjadi Kementerian Impor Pangan.

"Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Ono Surono menyatakan aneh bila Kemendag hanya mau urus impor saja tanpa mau tahu produksi padi, stok/cadangan, harga dan masalah gudang yang sudah penuh.

Kalau begitu ubah saja namanya menjadi Kementerian ImporPangan," tulis Zara Zettira melalui akun @zarazettirazr, Rabu (19/9/2018).

Menanggapi hal itu, Fadli Zon mengatakan, agar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dicopot jabatannya sebagai menteri.

Menurutnya, Enggartiasto Lukita telah mengkhianati petani, melemahkan rupiah hingga merugikan negara.

"Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag," cuit Fadli Zon.


Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas) menyebut jika sampai tahun depan Indonesia tidak memerlukan impor beras.

Hal tersebut karena cadangan beras bulog bisa mencapai 3 juta ton hingga akhir 2018.

“Berdasarkan fakta dan data yang dihitung oleh para ahli dalam tim mengatakan dan merekomendasikan sampai bulan Juni 2019 tidak perlu impor,” tutur Buwas saat acara konferensi pers di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Rabu (19/9/208).

Sebelumnya, Buwas mengatakan, stok beras sebanyak 2,6 juta ton yang ada di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dengan demikian, kebutuhan untuk impor masih belum perlu dilakukan saat ini dan kemungkinan besar hingga akhir tahun.

Kemendag Terbitkan Impor Beras

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberikan ijin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.

Impor ini telah disetujui menteri Enggar dalam ketiga kalinya secara bertahap.

Kemendag telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.

Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.

Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton.

Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada medio Februari dan Mei 2018.

"Keputusan (impor 2 juta ton) itu sudah dari bulan April, berdasarkan rakor (rapat koordinasi), bukan saya yang impor," kata Enggar saat ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018) yang dikutip dari Kompas.com.

Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.

Enggar pun mengatakan jika permohonan itu telah diminta oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Bulog meminta mengajukan permohonan kepada kami agar ijinnya diperpanjang, karena kapalnya belum masuk ada keterlambatan pengiriman.

Jadi semua itu adalah dasar keputusan rapat dan Bulog meminta perpanjangan ijin.

Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta agar impor beras itu terlaksana.

Buwas menegaskan keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton yang kuotanya diberikan kemendag dilakukan sebelum dirinya menjabat Dirut Bulog.

Sementara, keputusan impor disetujui Dirut Bulog lama, Djarot Kusumayakti.[tribun]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA