Tagih Janji Jokowi, Tiga Pemuda Banten Long March ke Istana

Tagih Janji Jokowi, Tiga Pemuda Banten Long March ke Istana

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tiga pemuda asal Banten long march ke Istana Presiden Jakarta. Ketiga pemuda ini rela berjalan kaki jauh dalam rangka menjemput realisasi janji-janji Jokowi-JK.

Mereka adalah Rahmat Hidayat (32), Abdul Rosid (25) dan Rizki (27). Ketiganya memulai perjalanan dari Kota Serang sekitar pukul 15.00 WIB. 

Dengan  membawa karton bertuliskan 'Tiga Pemuda Banten Jemput Janji Jokowi' dan karton lainnya bertuliskan 'Janji Jokowi Hoax dan Palsu', ketiganya berjalan kaki menelusuri jalan Protokol Kota Serang.

Disela aksi long march itu, Rahmat Hidayat sebagai Korlap mengatakan, dirinya bersama dua kawan lainnya mewakili masyarakat Banten risih dengan masih banyaknya janji-janji Jokowi yang disampaikan saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2014, tapi belum terealisasi. 

Bahkan, kata Rahmat, sebagian janji-janji manis itu sudah dilanggar, bahkan  akan sulit dipenuhi. 

"Janji tetaplah janji. Rakyat Indonesia tidak ingin Jokowi hanya memberikan harapan palsu, seperti ketika dia berjanji untuk tidak maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta," kata Rahmat, Rabu (12/9).

Janji-janji itu, kata dia, diantaranya janji Jokowi akan tekan nilai tukar rupiah terhadao dolar. Namun, faktanya pada saat ini justru nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika. 

"Masih ingatkah saat beberapa tahun lalu Presiden kita yang baru terpilih berkata bahwa setelah September tahun itu ekonomi akan meroket? Juga janji bahwa Rupiah akan menguat hingga mencapai Rp. 10 ribu jika terpililh Yang terjadi malah sebaliknya," ucapnya. 

Rahmat menyatakan, gerakannya bukan tentang kubu siapa dan berdiri di pihak mana.Tapi tentang realisasi janji yang tidak pernah benar-benar dikaji dan justru jauh dari kenyataan, Realitasnya, sekarang ini masyarakat Indonesia disodorkan dengan nilai tukar rupiah yang jatuh sejatuh-jatuhnya, mencapai Rp 15 ribuan.

"Maka dari itu kami yang hanya tiga pemuda Banten ini,  menilai Jokowi-JK gagal dalam menjalankan kepemimpinannya," kata Rahmat. 

Selain itu, dituturkan Rahmat, Jokowi sudah beranji tidak akan menaikkan harga BBM. Namun, janji itu kembali tidak ditepati. Faktanya, sejak Oktober 2014, Presiden Jokowi sudah enam kali melakukan perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

"Pada November 2014, Jokowi menaikkan harga BBM, lalu diturunkan pada Januari 2015. Harga BBM kembali turun pada pertengahan Januari 2015. Awal Maret 2015, harga BBM kembali naik. Di penghujung Maret 2015, harga BBM dinaikkan lagi. Selanjutnya, pada  pertengahan Desember 2016, harga BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan Dexlite kembali dinaikkan," tuturnya. 

Masa aksi lainnya, Abdul Rosid menambahkan, dalam mensejahterakan rakyatnya, Jokowi berjanji akan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru. Lapangan kerja itu dijanjikan selesai dalam 5 tahun setelah Jokowi terpilih.  Namun faktanya, Jokowi justru mempermudah tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia melalui aturan bebas visa. 

"Hal itu membuat tenaga kerja Indonesia semakin kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan karena harus bersaing dengan tenaga kerja asing," ujarnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita