Suara Para Durjana Penganiaya Haringga Sirla

Suara Para Durjana Penganiaya Haringga Sirla

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Para tersangka pengeroyok Haringga Sirla (23) buka suara atas insiden maut yang mengakibatkan suporter Persija itu tewas. Mereka rata-rata mengakui perbuatan durjananya, meski ada juga yang bersikukuh tak ikut aksi penganiayaan.

Delapan tersangka yakni Goni Abdulrahman (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Budiman (41), Cepi (20), Joko Susilo (32), SM (17) dan DFA (16) dihadirkan penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung dalam rekonstruksi di area parkir gerbang biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (26/9). Lokasi tersebut menjadi saksi bisu nyawa Haringga terenggut oleh amukan oknum Bobotoh sebelum laga Persib vs Persija, Minggu (23/9).

Pada dasarnya kedelapan tersangka itu memiliki motif sama saat mengeroyok Haringga. Kebencian terhadap Persija dan The Jakmania jadi pemicu keberingasan mereka. 

Aditya misalnya. Pemuda itu awalnya tak mengetahui apa-apa. Tapi saat memasuki area gerbang biru, dia melihat orang-orang berkerumun. Dari arah selatan, dia berlari. Sayup-sayup dia mendengar teriakan dengan volume tinggi menyebut 'The Jak, The Jak'.

Bak pahlawan kesiangan, Aditya meminta massa yang memukuli Haringga untuk berhenti. Sambil berteriak dia mengingatkan oknum Bobotoh lain atas insiden Ricko Andrean, seorang Bobotoh yang juga tewas dikeroyok usai selamatkan Jakmania.

"Saya lari dari belakang. Saya bilang setop, ingat ada kejadian almarhum Ricko," kata Aditya.


Namun usaha Aditya memberhentikan pengeroyokan itu tak berlanjut. Bobotoh terus melakukan pengeroyokan terhadap Haringga.

Aditya mengatakan dia awalnya merasa iba. Akan tetapi, nafsunya muncul saat melihat sticker yang berlogo Jakmania. 

"Dari belakang saya ada yang bilang itu The Jak sambil nunjukin sticker. Ya saya juga ikut mukulin akhirnya," ujarnya.

Aditya menendang punggung korban dan memukul punggung korban sebanyak dua kali saat posisi korban telungkup. Saat itu, korban juga sudah bersimbah darah.

Selepas melakukan aksi pemukulan, Aditya lantas memegang tinggi-tinggi sticker itu dengan tangan kirinya. Tangan kanannya lantas menyalakan korek gas dan membakarnya sambil berdiri di depan Haringga yang sudah lemah terkapar.

"Saya bakar karena marah sama Persija," ucap Aditya tanpa menjelaskan maksud amarahnya.


Dia lalu berpindah posisi ke belakang Haringga. Dia memegang sebuah balok kayu. Pengakuannya, kayu itu tak dipukulkan dan hanya digenggam sambil berdiri di belakang korban.

"Habis mukul saya ke dalam, ke teman-teman," kata Aditya.

Pengakuan lain muncul dari Cepi. Pemuda ini juga turut menyiksa Haringga. Tak ada rasa berdosa di wajahnya Sebab, beberapa saat usai mengeroyok, dia dan tersangka lain DFA dan Joko Susilo justru nongkrong bareng di belakang gerobak bakso.

"Iya setelah itu kita di sini. Ya ngopi-ngopi saja sambil makan," ucap Cepi saat ditanya penyidik.


Di antara ke delapan tersangka, Joko Susilo yang mengaku tidak ikut mengeroyok korban. Meski tersangka lain melihat dia ikut mengeroyok Haringga, Joko tetap tak mengakui perbuatannya. 

"Saya enggak mukul," kata Joko bernada pelan sambil menggelengkan kepala.

Haringga tewas ditempat. Aksi sadis itu direkam dan videonya tersebar di media sosial (medsos). Polisi lantas menangkap 16 orang pelaku yang delapan di antaranya ditetapkan tersangka.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita