SOKSI Sebut Partai Golkar Sedang Diteror dan Diintimidasi

SOKSI Sebut Partai Golkar Sedang Diteror dan Diintimidasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Organisasi sayap Partai Golkar, Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menilai bahwa Partai Golkar sedang mendapat teror dan intimidasi kuat.

"Mulai dari survei-survei. Mereka semua mengatakan bahwa Golkar diramal akan kalah dari sempalan Partai Golkar. Mereka mengatakan, kita akan kalah dari Gerindra yang merupakan sempalan Partai Golkar," kata Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit di Hotel Century, Jakarta, Sabtu, 29 September 2018.

Lembaga survei yang meramal Partai Golkar akan terlempar dari dua besar pemenang pemilu 2019 adalah LSI Denny JA. Lembaga survei tersebut memperkirakan Golkar hanya menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 11,3 persen. Angka tersebut lebih rendah dari capaian Golkar di Pileg 2014 yang mencapai 14,75 persen.

Golkar sendiri sejak 1999 selalu menempati posisi pertama atau kedua sebagai partai pemenang pemilu. Pelemahan suara perolehan Golkar, menurut LSI Denny JA, adalah karena tidak adanya sosok calon presiden dari partai tersebut. Sedangkan partai yang diprediksi berada di dua besar adalah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Ahmadi mengatakan, Partai Golkar juga diintimidasi secara psikologis dan sistematis. Para tokoh Golkar, kata dia, dikejar-kejar dan diberitakan banyak yang terlibat kasus. "Padahal SOKSI sangat yakin, kalau semuanya diperiksa, justru lebih banyak partai lain. Kami anggap memang intimidasi ini ditujukan kepada Partai Golkar," kata dia.

Menurut politikus Golkar itu, intimidasi kepada partainya sudah terjadi sejak era Reformasi. Ia menceritakan, di zaman Akbar Tanjung menjabat Ketua Umum Partai Golkar, intimidasi lebih keras. Sebab, ada teror dan pembakaran atribut partai. Intimidasi juga membuat semua konsituen tidak berani memakai atribut partai.

Yang lebih parah lagi, kata Ahmadi, banyak elite partai keluar dari Partai Golkar karena ketakutan. "Tapi Bang Akbar memperlihatkan kepahlawanan beliau. Beliau tetap berjuang berada di medan perang walaupun dalam perjalanan di mana-mana Bang Akbar diteror, dilempari mobilnya," kata dia.

Ahmadi menuturkan, kepahlawanan yang ditunjukkan Akbar Tanjung memberikan dampak kepada sisa kader yang militan tetap berjuang. Sehingga, kata dia, Partai Golkar bisa menjadi partai pemenang nomor dua di pileg lalu. "Keteladanan Bang Akbar membuat SOKSI tetap bersemangat. Karena dia pendiri Partai Golkar, agar Partai Golkar tidak kalah dengan sempalannya," ujarnya.[tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita